BANGKALAN, iNewsSumba.id — Wawancara eksklusif dengan Rais Syuriah PBNU, KH Imam Buchori, mengungkap satu fakta mencolok: bahwa kisruh besar di tubuh PBNU bermula dari satu keputusan yang dianggap fatal, yakni mengundang Peter Berkowitz, tokoh yang disebut berafiliasi Zionis, ke forum kaderisasi nasional NU.
Keputusan itu diambil oleh Tanfidziyah PBNU di bawah kendali Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Langkah ini disebut mengabaikan peringatan dari Syuriyah. "Itu merusak marwah NU," tegas Kiai Imam.
Menurutnya, bagi kalangan pesantren, isu dukungan terhadap Palestina bukan sekadar geopolitik. Ia sudah menjadi etika, sejarah, dan posisi moral organisasi. Kehadiran figur yang berseberangan dengan sikap tersebut otomatis memantik reaksi keras.
Namun, undangan terhadap Berkowitz bukan bermula dari ruang kosong. Imam Buchori menyebut keputusan itu merupakan salah satu bentuk disharmoni antara Ketum dan Sekjen. Konflik keduanya telah lama menjadi ganjalan, dan insiden ini seolah menjadi titik ledak.
Sesaat setelah polemik mencuat, jajaran Syuriyah PBNU menggelar pertemuan penting. Hasilnya: Risalah Rapat Harian Syuriyah yang meminta Gus Yahya mundur dalam tiga hari.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
