SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Masa panen tebu dari perkebunyan yang dikelola PT Muria Sumba Manis (MSM) telah tiba. Sehubungan dengan itu, mobilisasi tebu dari lokasi perkebunan di Kecamatan Haharu dan juga lainnya menuju ke kawasan penggilingan tebu dan pabrik gula di Desa Wanga, Kecamatan Umalulu kian gencar.
Sayangnya beberapa oknum sopir truk pengangkut tebu bersikap ugal-ugalan dalam mengemudi. Sehingga mengabaikan keselamatan diri dan juga warga lainnya sebagai pengguna jalur jalan yang dilalui.
Muatan tebu yang tidak dilengkapi penutup berupa jaring ataupun terpal itu tak dinyana rentan jatuh dan bahkan nyangkut di kabel listrik yang melintasi jalanan yang dilalui. Hal mana jika tidak segera dibenahi bisa berdampak kecelakaan lalu lintas ataupun hal buruk lainnya.
Boleh jadi warga merasa kesulitan untuk memberikan teguran langsung pada sopir truk pengangkut, sehingga menyampaikan serta menumpahkan keluhannya ke media sosial. Juga ada yang menyampaikan keluhan itu langsung pada aparat Satlantas Polres Sumba Timur.
“Mohon kendaraan yg muat tebu PT. MSM agar ditutup dengan jaringtebunya sehingga tdk jatuh mengenai pengguna jalan lainnya dan juga tdk berserakan dijalan tebunya. Trmksh dan mohon pengertian,,” tulis Umbu Deha Matualang di akun facebooknya beberapa hari lalu.
Terkait realita itu, Kapolres Sumba Timur AKBP E. Jacky T. Umbu Kaledi melalui Iptu Jefry Paulus Kotta, selaku Kasat Lantas Polres Sumba Timur menegaskan pihaknya telah memberikan teguran langsung pada truk yang kedapatan ugal-ugalan mengangkut tebu. Tidak hanya itu, pihaknya juga telah menyampaikan keluhan warga juga dampak buruk dari perilaku itu pada pihak manajemen PT MSM.
“Ada yang kami berikan teguran langsung karena kami temukan saat patroli. Kami tegaskan jika masih mengulang dan kami temukan tidak dilengkapi jaring, kami akan kasih tindakan dan bila perlu kami ‘kandangkan’ di halaman depan dan belakang Satlantas,” tegas Jefry Kotta pada iNews.id, Rabu (7/8/2024) siang lalu.
Salah satu truk pengangkut tebu yang dapatkan teguran langsung saat patroli Sat Lantas Polres Sumba Timur - Foto : istimewa
“Bahkan ada truk dump besar dan ada logo PT MSM yang sempat saya tahan langsung, katanya mau pergi angkut tebu tapi truknya tidak dilengkapi plat Nopol. Ketika ditanya mana bilang ada di kantor, tanya STNK juga bilang di kantor, tanya SIM bilang tidak ada, yaa itu memang pantas untuk dikandangkan, setelah lengkapi baru kita keluarkan biar bisa jadi pembelajaran,” papar Jefry Kotta yang pernah menjabat sebagai Kanit patwal Polresta Kota Kupang itu.
Figur yang juga pernah menjabat sebagai Kanit Turjawali Satlantas Polresta Kupang itu juga menyampaikan terima kasihnya pada warga yang pro aktif menyampaikan pelanggaran dan perilaku pengguna jalan yang tidak tertib juga ugal-ugalan. Langkah warga itu sebut Jefry Kotta, sebagai bentuk kesadaran dari hati untuk tertib berlalu lintas demi keamanan dan kenyamanan diri juga orang lain.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait