Virus ASF Kembali Hantui NTT, Kadisnak Hentikan Lalu Lintas Ternak Babi ke Sumba Timur

Dion. Umbu Ana Lodu
Ilustrasi peternakan babi warga - Foto : Okezone

Hal yang juga penting untuk dihindari warga, urai Yohanis adalah warga tidak boleh

membuang bangkai babi yang mati ke sungai, muara sungai, maupun lokasi lainnya, sekalipun itu dirasa jauh dan tidak sulit terpantau warga. Karena sebut dia, jika itu dilakukan artinya warga juga punya andil menularkan dan menyebarkan penyakit ASF.


Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur, Yohanis A. Praing - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu/iNewsSumba.id

 

 “Sebaiknya babi yang mati harus dikubur di tanah atau lahan warga, cara mengubur ini adalah cara terbaik yang bisa dilakukan warga agar virus babi afrika tidak berpindah dengan cepat dan menyerang ternak babi warga lainnya,” tegas Yohanis.

Langkah pencegahan yang juga bisa dilakukan warga, jelas Yohanis adalah menjaga kebersihan kandang dan lingkungannya dengan disinfektan. Selain itu meminalisir keluar masuknya orang di dalam kandang serta memberikan makanan yang cukup kadar gizi, nutrisi dan vitamin bagi babi piaraannya.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network