SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Kembali merebaknya kasus matinya ternak babi secara mendadak dan massal di sejumlah wilayah Pulau Timor dan Flores, NTT disinyalir karena terjangkit virus babi Afrika. Sebaran penyakit babi yang dikenal dengan ASF itu tak bisa dipungkiri menjadi momok yang menghantui warga, tak terkecuali di Kabupaten Sumba Timur.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Sumba Timur, Yohanis A. Praing mengambil sejumlah langkah preventif. Dimana salah satunya adalah menghentikan lalu lintas ternak babi dari luar Sumba Timur untuk sementara waktu. Hal itu diungkapnya saat menjadi nara sumber di radio Max FM, Kamis (26/1/2023) malam lalu.
“Kami meminta warga untuk tidak membeli ternak babi, daging babi dan produk olahannya dari wilayah yang belum diketahui status kesehatan ternak dan produk olahannya,” tandas Yohanis.
Selanjutnya tambah mantan Kadis Kominfo Sumba Timur itu, adalah peran serta pro aktif masyarakat dimana cepat menginformasikan kepada petugas jika ternak babinya sakit. Hal itu akagar secepatnya diambil langkah - langkah penanganan lebih lanjut.
“Petugas dari Dinas Peternakan akan datang memeriksa sekaligus bisa mengambil sampel darah babi untuk diperiksa ke Kupang agar bisa dapat kepastian sakitnya sakit apa,” imbuhnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait