Informasi yang diperoleh di lokasi itu menyebutkan, kedua figur merupakan bagian dari keluarga besar Kabihu (Marga) Wilingakar. Namun untuk prosesi adat dan ritual tarik batu juga melibatkan warga dari marga terkait baik dalam maupun luar kampung.
Ritual tarik batu kubur megalith khas Sumba Timur di Desa Lukukamaru, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Kamis (8/6/2023) lalu - Kolase Foto : iNewsSumba.id
Seperti disaksikan saat itu, sebelum batu ditarik juga didahului doa oleh tetua adat sesuai Kepercayan Marapu (Agama asli Sumba). Kemudian dengan dipandu oleh tokoh pilihan, batu ditarik dengan menggunakan tali tradisional yang sebelumnya didudukkan pada kayu berbentuk perahu dan di bawahnya dilandasi dengan kayu gelondongan. Saat yang lain menarik, warga lainnya spontan mengambil kayu gelondongan untuk diletakkan kembali di bagian depan jalur batu akan ditarik.
Ryan Maramba, seorang kerabat si empunya batu kubur mengatakan panjang batu 210 cm, lebarnya 180 cm serta ketebalannya 30 cm dan diperkirakan berat kotornya lebih dari 2 ton. Keluarga sengaja tidak menggunakan peralatan modern karena memang merasa masih bisa dilaksanakan dengan alat sederhana, semangat gotong royong juga sekaligus melestarikan adat serta tradisi.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait