Di sisi lain, Prabowo menegaskan pesan penting dalam pertemuan itu: negara tak boleh gentar menghadapi ancaman makar. TNI-Polri diminta bertindak tegas menindak anarkisme.
Namun sorotan publik tetap saja kembali ke satu hal: absennya Gibran dan Kaesang. Dalam politik, sering kali ketidakhadiran berbicara lebih keras ketimbang kehadiran. Dan kali ini, publik seakan menemukan bahan baru untuk membaca peta kekuasaan yang tengah bergerak.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait