“Pembangunan gereja oleh perusahaan ini tergolong unik sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Budi Hediana dibangun bersebelahan dengan mesjid, sebagai simbol dari toleransi dan keberagaman yang satu di lingkungan perusahaan. Kita berharap Gereja Sumba manis dan Mesjid Sumba manis ini menjadi sebuah ikon bukan hanya untuk lingkungan perusahaan tetapi terlebih lagi untuk Sumba Timur, seperti halnya Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal Jakarta, ” urai Michael.
Ketua Panitia Natal sekaligus ketua Persekutuan Oikumene Sumba Manis, Simon Silitonga dalam sambutannya selain menyampaikan terima kasih kepada pimpinan beserta jajaran manajemen, juga staf dan karyawan PT MSM. Selain itu kepada rohaniwan yang memimpin ibadah syukur.
“Semua kegiatan ini terlaksana berkat dukungan moril dan materil dari pimpinan manajemen beserta jajarannya dan seluruh pihak yang telah membantu dan menyumbang dengan tulus hati. Juga kepada siapapun yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah berperan aktif dalam persiapannya dimulai dari rapat, latihan, usaha penggalangan dana, persiapan dekorasi, pengerjaan tugas serta kordinasi dengan pihak terkait sehingga acara ibadah dan perayaan Natal terlaksana dengan baik,” paparnya.
Masih lanjut Simon, Persekutuan Oikumene Sumba Manis sebelumnya telah melakukan Pelayanan kasih di Panti Asuhan Kristen Prailiu tanggal 14 bulan Januari 2024 dengan memberikan bantuan sembako dan pembagian kado, beserta alat tulis untuk anak-anak panti asuhan.
Kegiatan ibadah perayaan Natal ini juga dihadiri perkumpulan ibu-ibu Keluarga Kasih Yesus (KKY), OMK gereja Katholik Wanga, anak-anak karyawan perusahaan, paduan suara GKS Manubara dan pengurus panti asuhan Kristen Prailiu. Kemeriahaan itu juga diwarnai sesi foto, makan bersama serta hiburan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait