SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Tidak salah jika banyak wisatawan yang memberi label tanah seribu bukit bagi Pulau Sumba, NTT. Tidak berlebihan pula jika disebut hamparan padang sabana di Sumba seakan tak berujung dan sejauh mata memandang. Kedua pesona itu bisa dinikmati sekaligus di bukit Laiuhuk atau bukit Wairinding di Desa Pambotanjara, Kabupaten Sumba Timur.
Lokasi wisata nan eksotis dengan landscape perbukitan, lembah dan hamparan sabananya itu hanya berjarak sekira 25 kilometer ke arah timur dari pusat kota Waingapu. Jalan trans Sumba yang mulus dengan sejumlah ‘kelokan’ khasnya sekira 30 menit menjadi akses yang harus dilalui pengujung jika berangkat dari pusat kota.
Saat tiba di pintu masuk spot wisata ini, mobil atau motor pengunjung bisa diparkir dengan nyaman. Dan ketika anak tangga mulai ditapaki sontak hidung dan kulit akan dimanjakan dengan aroma khas rerumputan dan perbukitan sabana yang dihembuskan sang bayu.
“Memang seindah yang saya lihat di foto kawan di media sosial. Tapi melihat dari dekat dan langsung seperti ini tentunya jauh lebih nikmat. Kepingan lahan surga yang jatuh ke bumi, tidak berlebihan jika disematkan pada tempat ini,” ungkap Jafna, salah satu wisatawan asal Surabaya yang bersama keluarganya datang berkunjung saat liburan Imlek lalu.
“Tadi sempat juga foto dengan menunggang kuda dan pakai kain tenun yang kami sewa dari warga. Fotonya tadi sudah langsung saya upload ke IG dan Tik Tok,” kata Fajar, seorang wisatawan yang mengaku dari Denpasar itu.
Spot wisata bukit Wairinding ini kini dikelola dengan manajemen yang rapi oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pambotanjara. Menjadikan lokasi wisata ini sebagai salah satu elemen potensi desa yang bisa menggairahkan ekonomi warga diakui sepenuhnya oleh Titus Umbu Rey, Kepala Desa Pambotanjara pada iNewsSumba.id Minggu (12/2/2023) siang lalu.
Piagam penghargaan, foto pintu masuk serta berpose dengan berlatar bukit Laiuhuk Wairinding di desa Pambotanjara, Sumba Timur - Foto : iNewsSumba.id
Dipaparkan salah satu Kepala Desa Termuda di Kabupaten Sumba Timur itu, potensi wisata bukit Wairinding yang diserahkan pengelolaannya pada Bumdes memberi dampak signifikan bagi warga desa terutama penduduk sekitar spot wisata itu.
“Ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 9 orang yang dikenai tanggung jawab sebagai pengurus dan pengelola. Juga bagi 4 Kelompok KWT yang bergerak dalam bidang tenun ikat bisa memasarkan hasil tenunannya atau menyewakan pada para pengunjung,” jelas Umbu Rey.
Tak sebatas itu, Umbu Rey juga mengungkapkan, UMKM turut menggeliat seiring dengan lokasi wisata bukit Wairinding ini mulai dikenal luas. Juga usaha lopo dari masyarakat juga meningkatkan penghasilan, juga penyewaan kuda. Imbas positif lainnya yang didapat dari pengelolaan Bumdes pada lokasi wisata ini, juga bisa dimanfaatkan untuk pembangunan toilet dan bak air bagi warga sekitar.
Pantaslah jika Desa Pambotanjara ini mendapatkan anugerah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sebagai Desa Wisata Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional tahun 2023.
“Anugerah ini tentu buat kami bangga sekaligus memacu kami sebagai aparatur desa juga tentunya pengurus Bumdes untuk terus mempertahankan dan bila perlu meningkatkan layanan bagi para pengunjung atau wisatawan. Sekaligus bisa terus membawa dampak positif bagi geliat ekonomi warga desa ini,” ungkap Titus Umbu Rey.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait