SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Stunting hingga kini masih menjadi problem utama di Kabupaten Sumba Timur. Stunting sendiri merupakan kondisi berupa kurangnya perkembangan pada fisik dan otak anak terutama pada 1000 hari kelahiran pertama, yang ditandai dengan kecerdasan yang berkurang.
Terkait dengan hal itu, Program Studi (Prodi) Diploma Tiga (D3) Keperawatan Waingapu, terpanggil untuk berbagi pengetahuan dan melakukan langkah konkrit untuk menekan angka stunting dengan turun ke Desa. Salah satu Desa yang dijadikan lokasi implementasi niatan positif itu yakni Desa Pambotanjara, Kecamatan Kota Waingapu.
Momentum pertemuan dengan sejumlah elemen terkait di Kantor Desa Pambotanjara, Selasa (15/10/2024) siang lalu, Umbu Putal Abselian, selaku Dosen Pendamping dalam Kegiatan bertajuk ‘Mahasiswa Peduli Stunting’ itu memaparkan, stunting terjadi di NTT diantaranya karena kesalahan pola asuh, gizi tidak seimbang dan keterbatasan air bersih serta sanitasi.
“Kami harap apa yang dilakukan kali ini bisa menyadarkan warga untuk Bersama menekan angka stunting dan juga mencegahnya. Hal yang dama kami laksanakan di Desa Mbatakapidu dan semoga kesadaran itu juga meningkat di Desa Pambotanjara ini,” tandas Umbu Putal seiring dengan harapan terbentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting yang di dalamnya ada Tenaga Pengelola Kesehatan (TPK) aparat dan juga mahasiswa bisa bekerja optimal.
Ditempat yang sama, Novita Ariyani Poran selaku Tenaga Gizi yang bertugas di Puskesmas Pambotanjara menegaskan pentingnya peran kader Posyandu. Yang mana nantinya akan mendata dan mendaftarkan siklus hidup per klister guna optimalisasi pelayanan dan pemeriksaan Kesehatan gratis.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait