Diteror Parang oleh Mahasiswa Mabuk, Tukang Ojek Lasiana Selamat setelah Lompat dari Motor
Namun kemarahan warga sekitar tak bisa dibendung. Masyarakat Bimoupu, yang mengetahui kejadian itu, langsung mengejar para pelaku. Salah satu dari mereka, A.N.P, tertangkap dan dihajar massa hingga babak belur sebelum Ketua RT setempat turun tangan melerai.
Petugas piket Polresta Kupang Kota, Polsek Kota Lama, dan Piket Samapta Polda NTT bergerak cepat menuju lokasi. Mereka mengamankan pelaku, korban, barang bukti, dan memastikan situasi tidak semakin gaduh akibat aksi main hakim sendiri.
Kapolsek Kota Lama, AKP Rachmat Hidayat, menyebut serangan itu dipicu kesalahpahaman kecil yang membesar akibat pengaruh minuman keras. “Korban tidak melakukan pelanggaran apa pun. Para pelaku yang memancing keributan,” jelasnya.
Tiga mahasiswa itu kini ditahan bersama barang bukti berupa parang Sumba. Polisi berjanji memproses kasus ini sesuai aturan hukum, termasuk dugaan percobaan penganiayaan berat dengan senjata tajam.
Insiden itu menyisakan keprihatinan mendalam. Seorang warga pencari nafkah harian bisa saja kehilangan nyawa hanya karena ego dan mabuk sesaat. Publik berharap kejadian ini menjadi alarm keras bagi kampus, pemerintah, dan masyarakat untuk lebih tegas mengatur konsumsi miras di ruang publik.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu