get app
inews
Aa Text
Read Next : Polri Jaga Dapur Rakyat: Polda NTT Kawal Astacita Ketahanan Pangan di Tengah Kenaikan Harga

Diteror Parang oleh Mahasiswa Mabuk, Tukang Ojek Lasiana Selamat setelah Lompat dari Motor

Selasa, 18 November 2025 | 08:26 WIB
header img
Tiga mahasiswa mabuk dan buat reseh saat diamankan aparat Polsek Kota Lama, Kota Kupang-Foto: istimewa

KUPANG, iNewsSumba.id-Nasib baik masih berpihak kepada A.O (34), tukang ojek asal Kelurahan Lasiana, yang nyaris menjadi korban tebasan parang dalam insiden mengerikan di Jl. Prof. Dr. Yohanes, Kota Kupang, Minggu (16/11/2025) malam lalu. Ia selamat setelah nekat melompat dari sepeda motornya ketika tiga mahasiswa mabuk mencoba menyerangnya menggunakan parang.

Kejadian itu bermula sekitar pukul 18.00 WITA ketika A.O sedang beristirahat di Perempatan SMAN 10. Tiga mahasiswa, yang juga berdomisili di Lasiana, tiba-tiba melontarkan ancaman karena merasa tidak “ditegur”. Entah apa yang memicu ego mereka, salah satu dari mereka bahkan sempat berkata, “Kalau tidak tegur saya potong.”

A.O berusaha menghindar dan meminta mereka lewat saja. Namun gangguan itu belum berakhir. Tiga puluh menit kemudian, saat hendak pulang, ia kembali bertemu mereka di Jl. Prof. Dr. Yohanes. Kali ini ancaman berubah menjadi serangan nyata.

Salah satu pelaku, S.U.P, memegang parang dengan posisi siap menyerang. Pelaku lain berteriak keras, menandai korban sebagai “orang yang tadi”. Tanpa peringatan, parang tersebut langsung diayunkan. Dalam hitungan detik, hidup A.O berada di ujung bilah besi.

Menghadapi ancaman serius itu, A.O hanya punya satu pilihan: melompat dari motor demi menghindar dari tebasan. Gerakan spontan itu menyelamatkan nyawanya. Meski terjatuh, ia berhasil menjauh dari jangkauan pelaku yang terus menyerang membabi-buta.

Beruntung seorang saksi bernama S yang berada tepat di belakangnya melihat situasi genting tersebut. Tanpa pikir panjang, ia melempari para pelaku dengan batu untuk mengalihkan perhatian mereka. Aksi cepat itu memberi celah bagi A.O untuk menyelamatkan diri sebelum situasi semakin buruk.

Namun kemarahan warga sekitar tak bisa dibendung. Masyarakat Bimoupu, yang mengetahui kejadian itu, langsung mengejar para pelaku. Salah satu dari mereka, A.N.P, tertangkap dan dihajar massa hingga babak belur sebelum Ketua RT setempat turun tangan melerai.

Petugas piket Polresta Kupang Kota, Polsek Kota Lama, dan Piket Samapta Polda NTT bergerak cepat menuju lokasi. Mereka mengamankan pelaku, korban, barang bukti, dan memastikan situasi tidak semakin gaduh akibat aksi main hakim sendiri.

Kapolsek Kota Lama, AKP Rachmat Hidayat, menyebut serangan itu dipicu kesalahpahaman kecil yang membesar akibat pengaruh minuman keras. “Korban tidak melakukan pelanggaran apa pun. Para pelaku yang memancing keributan,” jelasnya.

Tiga mahasiswa itu kini ditahan bersama barang bukti berupa parang Sumba. Polisi berjanji memproses kasus ini sesuai aturan hukum, termasuk dugaan percobaan penganiayaan berat dengan senjata tajam.

Insiden itu menyisakan keprihatinan mendalam. Seorang warga pencari nafkah harian bisa saja kehilangan nyawa hanya karena ego dan mabuk sesaat. Publik berharap kejadian ini menjadi alarm keras bagi kampus, pemerintah, dan masyarakat untuk lebih tegas mengatur konsumsi miras di ruang publik.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut