get app
inews
Aa Text
Read Next : Diduga Korupsi Mantan Kabulog Waingapu Diperiksa Kejati NTT, Sejumlah RPK di Waingapu Nihil Pasokan

Tokoh Gereja Kristen Sumba dan Warganet Kecam Korupsi di Bulog Waingapu

Minggu, 26 Mei 2024 | 23:28 WIB
header img
Pendeta Yuliana Ata Ambu, tokoh Gereja Kristen Sumba dan Anton Jawamara, pegiat media sosial - Foto kolase : iNewsSumba dan FB Anton Jawamara

SUMBA TIMUR, iNews.id – Kasus dugaan  korupsi yang terjadi di Bulog Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT yang kini sedang dalam penyidikan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTTmendapatkan atensidan kecaman publik. Kecaman terhadap perilaku oknum di institusi yang semestinya hadir untuk membantu tercukupinya bahan pangan seperti beras bagi masyarakat itu juga terlontar dari tokoh agama dan tentunya warganet.

Pendeta Yuliana Ata Ambu kepada iNews.id di aula Hotel Padadita Kamis (23/5/2024) malam lalu dengan tegas mengecam perilaku Zulkarnaen, Kepala Bulog (Kabulog) Waingapu  yang kini telah menjadi mantan bersama kroninya. Dirinya mendukung penuh langkahdan proses hukum yang kini bergulir di Kejati NTT.

“Itu perilaku b******n kemanusiaan! Karena sangat miris, disaat masyarakat susah dan kekurangan untuk mendapatkan pangan dimana masyarakat sampai harus beli beras sampai harga 800 ribu/zak 50 kilogram, tiba-tiba saja mereka bukan hanya korupsi tapi juga menipu beras medium disulap jadi premium,” tohok Pendeta Yuliana.

Tokoh  Agama yang bernaung di Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS)  itu lebih jauh menyatakan perilaku oknum Bulog itu benar-benar buta hati. Dan dirinya yakin oknum dimaksud akan kualat.

“Sekali lagi b******n kemanusiaan itu, karena tidak punya kepedulian dan kepekaan sama sekali. Karena itu saya harap dihukum seberat-beratnnya, karena mereka macam orang-orang yang tidak beragama,” timpal Pendeta yang melayani di GKS Jemaat Payeti itu.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut