SUMBA TIMUR, iNews.id – Kasus dugaan korupsi yang terjadi di Bulog Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT yang kini sedang dalam penyidikan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTTmendapatkan atensidan kecaman publik. Kecaman terhadap perilaku oknum di institusi yang semestinya hadir untuk membantu tercukupinya bahan pangan seperti beras bagi masyarakat itu juga terlontar dari tokoh agama dan tentunya warganet.
Pendeta Yuliana Ata Ambu kepada iNews.id di aula Hotel Padadita Kamis (23/5/2024) malam lalu dengan tegas mengecam perilaku Zulkarnaen, Kepala Bulog (Kabulog) Waingapu yang kini telah menjadi mantan bersama kroninya. Dirinya mendukung penuh langkahdan proses hukum yang kini bergulir di Kejati NTT.
“Itu perilaku b******n kemanusiaan! Karena sangat miris, disaat masyarakat susah dan kekurangan untuk mendapatkan pangan dimana masyarakat sampai harus beli beras sampai harga 800 ribu/zak 50 kilogram, tiba-tiba saja mereka bukan hanya korupsi tapi juga menipu beras medium disulap jadi premium,” tohok Pendeta Yuliana.
Tokoh Agama yang bernaung di Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS) itu lebih jauh menyatakan perilaku oknum Bulog itu benar-benar buta hati. Dan dirinya yakin oknum dimaksud akan kualat.
“Sekali lagi b******n kemanusiaan itu, karena tidak punya kepedulian dan kepekaan sama sekali. Karena itu saya harap dihukum seberat-beratnnya, karena mereka macam orang-orang yang tidak beragama,” timpal Pendeta yang melayani di GKS Jemaat Payeti itu.
Sementara itu, pegiat media sosial, Anton Jawamara juga mengungkapkan kekesalan dan juga kecamannya. Ia menjadikan akun media sosialnya sebagai tempat untuk berbagi informasi yang dirangkumnya dari pelbagai sumber pemberitaan media mainstream, yang didukungnya dengan sejumlah foto dan ilustrasi.
“Bongkar...Skandal Korupsi Perum BULOG WAINGAPU, diduga kuat, Oknum/Pelaku lebih dari 1 orang. Bakal ada yang menyusul Zulkarnaen menjadi tersangka,” tulisnya, Sabtu (25/5/2024) kemarin disertai foto yang menampilkan Mantan Kabulog sedang menandatangani dokumen di depan penyidik Kejati NTT itu.
Zulkarnaen, ketika masih menjabat sebagai Kepala Perum Bulog Waingapu, Sumba Timur dan saat diperiksa penyidik Kejati NTT - Foto : iNewsSumba.id dan tangkapan layar FB akun Anton Jawamara
Postingan Anton yang kemudian memantik aneka komentar dari rekan warganet lainnya. Komentar bernada kecaman dan juga harapan agar kasus itu diproses hukum dengan tegas dan tuntas.
“Bikin muak sj dengan perilaku manusia yg bermoral bejad. Masyarakat lg merintih dan menangis gegara beras mahal mereka enak2an bermain sulap beras medium ke beras premium,” tanggap John Lalupanda.
“Tuntaskan biar kapok jangan kasi ampun kasian masyarakat yg sangat2 membutuhkan,” timpal akun Anita Maria Wala.
Adapun untuk kasus dugaan korupsi pengadaan beras dan aneka modus pendukungnya yang kini sedang ditangani dan ditelusur Kejati NTT itu, baru satu orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Sosok itu adalah Zulkarnaen, sedangkan keberadaan Rizky Kaseh, Asisten Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Waingapu hingga kini disebutkan masih misterius. Namun demikian sinyalemen hasil korupsi itu telah dipergunakan untuk pengadaan mobil dan rumah telah menjadi informasi yang nyata dibagikan dan terus bergulir di dunia maya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu