get app
inews
Aa Text
Read Next : Paus Sperma yang Terdampar di Pesisir Pantai Sumba Ludes Dibakar

Beras Bansos DID Sumba Timur Bermasalah, Ini Sikap Tegas para RT dan RW Kelurahan Mau Hau

Rabu, 10 Januari 2024 | 23:20 WIB
header img
Pertemuan warga yang dihadiri para RT dan RW di aula Kelurahan Mau Hau, Kecamatan Kambera guna membahasa keluhan warga terkait Beras Banso DID Sumba Timur yang dinilai tidak layak konsumsi - Foto kolase : iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Polemik seputar Beras Bansos DID Kabupaten Sumba Timur hingga kini masih terus bergulir. Sikap tegas ditunjukkan oleh sejumlah RT dan RW di Kelurahan Mau Hau, Kecamatan Kambera, sehubungan dengan niatan pihak kontraktor dan Dinas Sosial untuk menarik beras yang dinilai tidak layak konsumsi untuk kemudian digantikan beras yang lebih layak.

Sikap tegas para RT dan RW itu mengemuka dalam pertemuan yang digelar di Aula Kelurahan Mau Hau, Selasa (9/1/2024) siang lalu. Para RT dan RW spontan menyampaikan unek-uneknya ketika diberikan kesempatan oleh Lurah Mau Hau, Elka Budiyanto Ga Come.

“Pihak kontraktor atau suplier sudah siap untuk menarik kembali beras yang disebut tidak layak konsumsi itu dan menggantikannya. Kita dengar tadi, suplier bilang mereka akan ganti sesuai jumlah beras yang tersisa, jika memang sudah terlanjur dikonsumsi atau dipakai warga. Jadi bagaimana tanggapan pak RT dan RW silakan disampaikan,” ungkap Lurah yang akrab disapa Budi Come itu.

Tinus Kale, Ketua RT 06 ketika diberikan kesempatan berbicara mempertanyakan pihak penyedia atau kontraktor dan pihak lainnya yang terlibat dalam pengadaan Beras Bansos DID itu. Tidak hanya itu, dirinya juga mempertanyakan perihal pemeriksaan Bulog dan panitia pengadaan yang bisa saja meloloskan beras yang kualitasnya kemudian dikeluhkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Ini sangat fatal bagi kami apalagi kami yang dibawa Pak. Kira-kira siapa-siapa panitia yang sebenarnya ada di dalamnya, dari mana-mana saja?” tukasnya.

Nada kritis dan tegas juga diungkapkan oleh Marten Manu, Ketua RT 5. Menurutnya, mengacu pada penjelasan Ali Mustafa, perwakilan dari CV Bangun Savana selaku kontraktor pengadaan beras, bahwa beras telah diperiksa tidak hanya dari daerah asalnya namun juga di Dinas Sosial Sumba Timur. Hal mana sebut dia, jika benar itu dilakukan harusnya keluhan yang disampaikan warga penerima terkait Beras Bansos DID tidak layak konsumsi tentu tidak akan muncul.

“Bilang sudah diperiksa di sana dan saat tiba di Waingapu, tapi faktanya hampir semua beras yang diterima di kantor Kecamatan semuanya tidak layak,” tegas Marthen.

Themys Manutede, Ketua RW 03 dalam kesempatan itu meminta pihak kelurahan untuk Kembali menggelar pertemuan diwaktu berikutnya. Hal itu agar bisa mempertemukan seluruh Ketua RT dan RW Bersama sejumlah warga KPM. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mendengar langsung dan bisa melihat langsung kondisi Beras Bansos DID yang disebutkan tidak layak itu.

Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta kontraktor dan Dinas Sosial juga mempertimbangkan kembali mekanisme penggantian Beras Bansos DID yang dikeluhkan warga. Penggantian sebut dia memang lebih mudah dilakukan namun tidak sebatas itu. Karena sebutnya, beras yang terkategori tidak layak yang sudah terlanjur dikonsumsi warga bisa dikatakan pihak penyedia dan pengadaan telah memberikan sesuatu yang tidak layak dan pantas untuk dikonsumsi. Dimana realita itu, katanya seperti masyarakat ‘dipaksa’ untuk memakan sesuatu yang tidak layak atau sehat.

“Kalau sudah ada permasalahan begini kita RT tiba-tiba diundang, padahal dari awal kita tidak tahu menahu ada bantuan ini dan itu. Ke depan kalua ada rencana bantuan atau mau penyaluran, kami diundang dan diberitahukan sehingga kalau ada masalah bisa dicarikan solusinya,” timpal Ketua RT 7, Lazarus Mangi Wie yang juga diamini Dominggus Loro, salah satu warga yang juga menjabat ketua Gapoktan setempat.

“Kasihan kami RT dan juga pak Lurah kami ini. Kami yang dicaci maki dan dimarahi oleh warga sedangkan kami dalam hal pembagian beras ini tidak tahu menahu. Saya yang awal mengadu dan saya siap untuk pertanggungjawabkan apa yang saya sudah sampaikan, karena tujuan saya baik. Ini semua jadi kita kumpul di sini awalnya dari saya yang sampaikan keluhan saya juga warga dan kemudian muncul di pemberitaan media, kalau tidak mana mungkin sampai begini,” beber Oktavianus Willa, ketua RT 01 ketika diberikan kesempatan berbicara.  

Pihak Dinas Sosial yang diwakili Umbu Remi Deta,pada kesempatan itu dengan sabar menerima keluhan warga. Pihaknya mengaku akan menampung dan akan menyampaikan semua hal yang disampaikan dan diharapkan warga kepada Kepala Dinas Sosial yang disebutnya masih mengikuti kegiatan Musrenbangcam Bersama Bupati di wilayah selatan Sumba Timur.  


Ali Mustafa, perwakilan CV Bangun Savana selaku kontraktor peengadaan Beras Bansos DID Sumba Timur - Foto : iNewsSumba.id

 

Sementara itu, Ali Mustafa yang hadir mewakili CV Bangun Savana yang dikonfirmasi iNews.id selepas gelaran pertemuan itu menegaskan belum bisa memberikan tanggapan karena dirinya mengaku hanya sebatas perwakilan.

“Saya belum bisa memberikan tanggapan karena baru sekali ini mengikuti. Saya hanya perwakilan saja jadi saya belum bisa berikan statemen apa-apa hari ini selain sekedar menerima masukan dari beberapa warga, saya juga masih akan koordinasi dengan Dinas Sosial terkait masukan warga tadi,” tandas Ali.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut