get app
inews
Aa Text
Read Next : Doa 2 Tokoh Agama, Awali Ground Breaking Sekolah dan Sport Center di Kawasan Kebun Tebu

Penjual Kacang Rebus dan Miras Lokal Keluhkan Harga Gula Pasir, Padahal Sumba Timur Ada Pabriknya

Sabtu, 18 November 2023 | 10:34 WIB
header img
Yeni Ata Kuni, penjual kacang rebus curhat perihal tingginya harga gula pasir sembari layani pesanan kacang Ali Oemar Fadaq, Ketua DPRD Sumba Timur - Foto : iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Sejumlah anggota legislatif diantaranya Ali Oemar Fadaq yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Sumba Timur, serta para wakil rakyat lainnya seperti Abdul Haris, Joshua Maudjawa serta Tomi Umbu Pura, mulanya tak menduga akan mendapatkan keluhan spontan dari Yeni Ata Kuni, Kamis (15/11/2023) siang jelang sore lalu. Nama terakhir mengeluhkan tingginya harga gula pasir sejak beberapa hari terakhir.

“Heran saya Pak, kok bisa kita disini ada pabrik gula tapi harga gula naik terus. Percuma saja kalau begitu.Tadi malam saya beli 1 kilo sudah harga 18 ribu,” ungkap Yeni sembari memindahkan kacang rebus jualannya yang diorder para wakil rakyat dan wartawan dari wadah ember ke sejumlah kresek.

Yeni yang mengaku berasal dari Desa Tana Tuku, Kecamatan Ngagaha Ori Angu, dan indekost di Wara, Kecamatan Kota Waingapu itu menyatakan pada 2 atau 3 hari sebelumnya harga gula pasir masih Rp17  ribu. Bahkan sebeut dia minggu sebelummnya masih bisa dibeli Rp16.500/kilogramnya. Keluhan dan paparannya itu hanya ditanggapi senyum oleh sejumlah legislator itu.

Naiknya harga gula pasir juga dikeluhkan warga lainnya di Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera. Warga yang sering membeli gula pasir dalam kemasan zak (50 kilogram) kala ditemui iNews.id mengatakan, harganya kini mencapai Rp840 ribu/zak. Bahkan ada pula yang mengaku membeli dengan harga Rp845 ribu/zaknya.

Warga yang wanti –wanti agar identitasnya tidak terpublish sehubungan dengan usahanya sebagai Peracik Miras Lokal itu menaruh harapan agar harga gula pasir bisa lebih rendah. Karena dengan harga gula pasir itu membuat mereka harus menaikkan harga jual miras produksi mereka namun di sisi lain sulit diterima para konsumennya.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut