Selain itu, ribuan warga turut meramaikan karnaval budaya dan lingkungan sejauh dua kilometer. Dari Taman Sandalwood hingga Lapangan Pahlawan, teriakan penolakan tambang terus terdengar. Warga lintas usia menyuarakan keinginan sama: Sumba harus tetap hijau tanpa tambang.
Gerakan sosial ini menunjukkan bahwa penolakan tambang bukan hanya suara segelintir orang. Sebaliknya, ia sudah menjadi sikap kolektif masyarakat Sumba Timur yang khawatir akan kehilangan tanah dan air mereka.
Kehadiran Ketua DPD RI menjadi saksi bahwa masyarakat telah mengungkapkan keresahannya secara langsung. Publik kini menanti bagaimana sikap pemerintah pusat dan provinsi merespons tuntutan itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
