Warga Amanuban Gedor Senayan, Kritik Penetapan Batas Hutan Makin Nyaring

Emi Maunmuti
Pertemuan tokoh adat Amanuban dengan Ketua DPRD TTS. Foto : Istimewa

SOE, iNewsSumba.id — Gelombang aspirasi masyarakat adat Amanuban terus bergulir. Setelah DPRD TTS membawa suara mereka ke Jakarta bulan Agustus lalu, kini giliran warga datang memberi dukungan balik. Pina Ope Nope dan Viktor Soinbala mewakili masyarakat adat menemui Ketua DPRD TTS, Mordekai Liu, Selasa (9/9/2025).

Pertemuan berlangsung hangat. Pina Ope Nope menyebut langkah DPRD TTS sebagai nafas baru bagi perjuangan masyarakat adat. “Kami sadar perjuangan ini panjang. Tapi kami melihat ada harapan ketika DPRD berdiri di depan rakyat,” ujarnya.

Sengkarut ini bermula dari kebijakan pemerintah pusat menetapkan Kawasan Hutan Produksi Tetap Laob Tumbesi seluas ratusan ribu hektare. Imbasnya, 116 desa di Amanuban terancam kehilangan hak atas tanah adat.

Di Senayan, suara masyarakat Amanuban sempat bergema keras. Politisi PDIP, Adian Napitupulu, menyoroti minimnya koordinasi pemerintah pusat dengan masyarakat sebelum menetapkan batas kawasan hutan. Ia menilai kasus serupa terjadi di banyak daerah lain, mulai dari Sumatra hingga Papua.

Mordekai Liu menegaskan pihaknya tak akan tinggal diam. Dokumen yang diberikan masyarakat menjadi modal penting untuk membangun argumen kuat di rapat dengar pendapat bersama DPR RI. “Kami ingin pemulihan hak-hak masyarakat jadi agenda utama,” katanya.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network