Sebelum mendaftar kembali, Pranoto meminta doa restu dari ibunya agar bisa menjadi TNI. Ia berdalih bahwa jika tidak menjadi tentara, ia akan menjadi bajingan.
"Kalau gak jadi tentara, jadi bajingan," ucap Pranoto.
Akhirnya, Pranoto berhasil menjadi TNI dengan pangkat Prajurit 2, dan dengan minat, fisik, dan ketulusannya, ia memutuskan untuk menjadi bagian dari Kopassus, dimulai dari pangkat paling rendah. Gaji bulanannya saat itu hanya Rp75.000.
Ia kembali ke kampung halaman dan mencoba melamar seorang perempuan karena sudah waktunya menikah. Namun, orang tua perempuan tersebut meminta uang sebesar Rp2 juta sebagai mahar. Kesal dengan permintaan tersebut, Pranoto memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah perempuan tersebut.
"Tanya sama orang kalau gak percaya, saya cari uang dua juta, tapi anak Bapak tidak akan saya kasih makan seumur hidup," ucapnya sebelum pergi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait