SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumba Timur mengakui Ambulans Puskesmas Kombapari yang alami laka lantas maut pada Jumat (30/6/2023) pagi lalu digunakan diluar urusan kedinasan. Proses hukum yang dilaksanakan oleh penyidik Satlantas Polres setempat juga dihormati sepenuhnya oleh institusi yang berjarak tidak lebih dari 200 meter dari Mapolres Sumba Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur Rambu M. R. K. U. Djima melalui Bangun A. Munthe kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (4/7/2023) menegaskan hal itu.
“Yaa kalau kita lihat kronologi dari pimpinan yang ada di sana memang seperti itu. Yakni Mobil itu dipakai untuk melayat kerabat dari dokter di sana. Tapi saya tidak bisa lebih jauh jelaskan itu. Yang jelas pegawai kami ada di sana dan ada warga yang menjadi korban,” ungkap Bangun di ruang kerjanya.
Bangun juga mengatakan, hasil konfirmasi pihaknya pada pimpinan di Puskesmas Kombapari menyebutkan, sehari sebelum terjadinya lakalantas itu tepatnya pada jam 6 sore, Kepala Tata Usaha masih melihat mobil ambulans itu parkir di Puskesmas. Dan hal itu sebut dia, sesuai arahan KTU Puskesmas setempat.
Mantan Kabid Destinasi dan Industri pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumba Timur itu lebih jauh menyatakan rasa keprihatinan pada para korban baik yang meninggal dunia maupun cidera dalam peristiwa itu. Selain itu juga tegaskan sikap Dinkes atas langkah – langkah penanganan yang dilakukan Satlantas Polres Sumba Timur.
“Penyidik dari Satlantas Polres Sumba Timur yang tahu lebih detil tentang bagaimana kecelakaan itu terjadi bahkan mengevakuasi kendaraan ke Polsek Lewa. Penyelidikan dan investigasi yang dilakukan guna proses hukum terkait. peristiwa ini kami percayakan pada Polisi dan kami sangat menghormatinya,” tegas Bangun.
Demi terus berikan layanan optimal pada masyarakat yang membutuhkan di wilayah layanan Puskesmas Kombapari, Dinkes kata Bangun telah meminta Puskesmas terdekat untuk memback up. Karena sebut dia pelayanan di Puskesmas Kombapari harus tetap jalan dengan optimal sesuai standar pelayanan minimal yang berlaku.
“Kami sudah siapkan kendaraan disana dan bahkan sebelum itu kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas Nggoa dan Lewa untuk back up ambulans. Kami juga telah perintahkan sopir dari Dinas untuk diperbantukan di sana. Tentunya telah pula kami bekali tentang disiplin dan sisi psikologisnya,” pungkas Bangun.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait