Penjelasan senada juga diungkapkan oleh Melkianus Nara sehubungan dengan namanya disebut Oktovianus turut melihat kondisi beras dimaksud.Menurut anggota DPRD Sumba Timur yang juga ketua Fraksi PDI Perjuangan itu, kondisi beras memang tidak layak untuk dikonsumsi.
"Yaa benar saya sudah lihat langsung dan apa yang dikeluhkan tidak mengada- ada dimana beras itu tidak layak untuk dikonsumsi," tandas Melkianus yang dihubungi terpisah via gawainya.
Oktavianus Wila, Ketua RT 01 , RW 01 Kelurahan Mau Hau, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur menunjukan kondisi beras Bansos DID yang diterimanya untuk keluarga dan ibunya yang dinilainya tidak layak untuk dikonsumsi - Foto : iNewsSumba.id
Sebelumnya warga Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera juga mengeluhkan kondisi serupa pada wartawan. Adalah Tanta Yosi, Pedagang Pasar Prailiu, juga mendapatkan beras Bansos DID sebanyak 20 kilogram yang dibagikan di Kantor Kelurahan Prailiu. Beras itu sebutnya juga dikemas dalam karung plastik putih polos yang diturunkan langsung dari kontainer.
Terhadap beras itu, Yosi membuat nasi kuning agar bisa dipakai berjualan. namun walau sudah ditambah aneka bumbu, tetap saja berbau tidak enak. Hal mana kemudian membuatnya secara terpaksa mengkonsumsinya bersama keluarga.
"Waktu kami buka karung, kami lihat beras warna coklat, baunya menyengat. Sudah ditapis dan dicuci ulang-ulang juga tapi hanya ebruba sedikit putih. Masak jadi nasi kuning taruh aneka bumbu sama saja, baunya dan rasanya tetap tidak hilang dan tidak enak," tandasnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu