get app
inews
Aa Text
Read Next : Paus Sperma yang Terdampar di Pesisir Pantai Sumba Ludes Dibakar

Lebih dari 77 Ribu Balita di NTT Alami Stunting, Peranginya Perlu Kerja Ekstra

Rabu, 16 November 2022 | 18:32 WIB
header img
Kegiatan Konsolidasi dengan pemangku kepentingan tingkat daerah melalui program PN pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk pencegahan stunting di Sumba Timur - Foto : Dion Umbu Ana Lodu

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Genderang perang terhadap stunting di Propinsi NTT terus digalakan oleh pemerintah setempat. Persoalan stunting tidak bisa hanya diatasi atau dihadapi oleh pemerintah namun perlu sinergitas ragam elemen. Kondisi hingga Agustus 2022, angka stunting di NTT masih cukup banyak yakni mencapai 77. 338 balita.

Demikian paparan Sekretaris BKKBN Propinsi NTT, Margaretha Rumondur di aula Gereja Kristen Sumba jemaat Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Rabu (16/11/2022).

“Penyebab utama stunting adalah kekurangan asupan gizi dalam tingkatan kronis pada janin sejak dalam kandungan ibu, hingga masa awal anak lahir. Dan kecenderungannya baru nampak ketika anak berusia dua tahun,” urai Margaretha.

Menyikapi masih banyaknya balita yang alami stunting, tidak bisa hanya mengharapkan peran pemerintah semata. Peran elemen masyarakat lainnya termasuk para kader posyandu, sektor swasta, tokoh masyarakat dan agama sangatlah dibutuhkan.

“Pak Gubernur dan Wakil Gubernur menyatakan bahwa perang terhadap stunting perlu kerja ekstra apalagi masa jabatan tinggal 10 bulan. Karena harapannya ditahun 2022 sudah zero stunting. Kerja ekstra atau out of the box perlu dilakukan oleh kita semua,” tandasnya dalam kegiatan Konsolidasi dengan pemangku kepentingan tingkat daerah melalui program Prioritas Nasional pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk pencegahan stunting di Sumba Timur.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut