SUMBA TENGAH, iNewsSumba.id - Sektor pariwisata hingga kini terus menjadi bagian penting dalam pembangunan di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Juga demikian halnya di kabupaten Sumba Tengah, satu dari 4 Kabupaten di Pulau Sumba itu juga miliki potensi wisata unggulan, salah satunya Pantai Konda Maloba.
Pantai yang berada di Kecamatan Katiku Tana Selatan itu, di tengah aksesnya yang tak mudah untuk di tuju, hingga kini masih menjadi magnet investor untuk menanamkan modalnya. Namun tak bisa dipungkiri, investasi padat modal itu rentan terhadap terjadinya konflik horizontal.
Polres Sumba Barat yang membawahi Kabupaten Sumba Tengah membenarkan potensi konflik itu. Ditemui iNewsSumba.id pekan lalu, Kapolres Sumba Barat AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata mengakui bahwa potensi konflik terkait pertanahan, adalah masalah klasik yang sering dihadapi institusinya. Sehubungan dengan itu pihaknya miliki cara tersendiri untuk menyikapi dan menanganinya.
“Ada beberapa langkah yang saya lakukan jika ada konflik antara masyarakat juga dengan investor. Kami menggandeng pihak kecamatan, desa dan Pemda untuk menyelesaikan konflik tanah tersebut sebelum masuk ke ranah hukum,” tandasnya.
Apabila tidak ada titik temu dalam penyelesaian sengketa tanah itu, Anom Wirata menyatakan langkah hukum disarankan pihaknya untuk ditempuh. Baik dengan mengajukan laporan polisi jika ada penyerobotan, maupun tuntutan secara perdata dan pidana. Langkah itu sebut dia bisa dilakukan apabila, yang merasa berhak yakin miliki bukti kepemilikan yang sah.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu