WAINGAPU, iNewsSumba.id— Ruas jalan Pantai Utara (Pantura) dan jalan nasional di arah timur Kota Waingapu kini tak hanya dijejali kendaraan yang ramai hilir mudik, namun juga 'dipenuhi' batang-batang tebu yang jatuh dari truk angkutan PT Muria Sumba Manis (MSM). Warga menyebut kondisi ini sudah berlangsung sejak hari pertama panen tebu dari Haharu menuju pabrik di Wanga dan juga dari area kebun lainnya di wilayah timur.
Dump truk berkepala kuning dan bak hijau berlogo MSM tampak hilir mudik tanpa peduli batang-batang tebu yang berjatuhan dan membahayakan pengguna jalan lainnya.
"Mereka pikir jalan ini punya mereka, kami yang melintas harus menanggung risikonya," keluh seorang pelintas beberapa hari lalu, senada dengan keluhan warganet di dunia maya lewat sejumlah akun media sosial.
Keluhan warga ramai disuarakan di dunia maya, menuntut aparat berwenang, terutama Polres Sumba Timur, agar tak tinggal diam. Kecaman terhadap sikap acuh tak acuh pihak MSM makin menguat karena hingga saat ini tak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan baik melalui media sosial maupun konfirmasi resmi pihak awak media mainstream.
Simon Silitonga, yang dulunya pernah berhubungan dengan awak media dan mengenalkan dirinya sebagai CSR dan Communication PT MSM, hanya memberikan jawaban bahwa pihaknya masih harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan manajemen perusahaan yang bergerak dalam investasi Perkebunan tebu, pabrik gula dan juga bagian dari usaha milik Djarum Group itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait