Dinamika Program MBG di Sumba Timur: Dari Dugaan Keracunan hingga Temuan Lauk Daging Ayam Mentah

Dion. Umbu Ana Lodu
Insiden temuan lauk daging ayam yang diduga kuat masih mentah di SD Inpres Waingapu 3. Wali kelas 6 A didampingi Wakil Kepsek dan Esnawati, siswi yang pertama kali melihat daging mentah didampingi Kepala Sekolah (Kepsek) - Foto Kolase : iNewsSumba.id

Tidak jauh berbeda dengan penuturan Esnawati, Emirenciana selaku wali kelasnnya juga mengisahkan suasana saat awal insiden itu terjadi.

“Selesai  membagikan makanan paket MBG kepada para siswa, saya izin ke kamar mandi, dan tak lama berselang, dua orang murid datang memberitahukannya bahwa Esnawati  mendapatkan lauk daging mentah dan masih ada darahnya. Dapat kabar itu, saya langsung bergegas ke kelas untuk konfirmasi, dan memang benar daging ayamnya masih mentah dan berdarah, sehingga langsung meminta Tasya agar tidak memakannya dan membawanya ke depan kelas,” paparnya.

Diakui  Emirenciana Mite, pihaknya yang pertama kali mendokumentasikan temuan itu lantas diposting ke medsos. Hal mana kemudian diakuinya sempat ditegur oleh tim penyedia MBG. Ia dipertanyakan mengapa langsung mengunggah foto dan video ke media sosial, yang membuat kasus ini viral. Pihak penyedia MBG bahkan mengancam akan melaporkannya ke polisi, meskipun akhirnya ketegangan mereda setelah kedua belah pihak berdiskusi dan pihak penyedia meminta maaf.


Kantor sekretariat dan dapur penyedia MBG milik Yayasan Maritim Flobamora Nusantara yang merupakan mitra dari Badan Gizi Nasional di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur - Foto : iNewsSumba.id

 

Adapun hingga kini, pihak penyedia MBG, Yayasan Maritim Flobamora Nusantara, masih belum memberikan pernyataan resmi terkait permasalahan yang terjadi. Upaya wartawan untuk mengonfirmasi kejadian ini di kantor sekretariat dan dapurnya, Kamis (20/2/2025) siang tidak membuahkan hasil. Oleh petugas yang berada di kantor dan membuka gerbang sejenak untuk membalas sapaan wartawan, hanya menjelaskan pimpinannya masih berada di luar.

Tak bisa dipungkiri, meski menuai kontroversi, program MBG masih dianggap bermanfaat oleh banyak pihak. Namun, insiden ini menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh dalam distribusi makanan, baik dari segi kualitas maupun keamanan konsumsi. Apakah program ini akan terus berjalan dengan perbaikan atau harus ditinjau ulang sebelum diterapkan secara luas? Waktu akan menjawab.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network