“Yang paling penting untuk inovasi Sekolah Pertanian Lapangan Rumah Kita ini, pemerintah menyiapkan lahan, bibit, air, kemudian siswa, mahasiswa maupun petani milenial melakukan pengolahan dengan bimbingan dari pemerintah dan petani modern yang sudah berhasil. Tetapi hasilnya nanti diberikan pada siswa, petani milenial, dan mahasiswa. Hasilnya kini setahun mencapai Rp1,3 miliar,” paparnya.
Inovasi Sekolah Pertanian Lapangan Rumah Kita itu, lanjut Ruth Diana juga merespon program Pemerintah dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam hal memberikan makanan bergizi bagi anak dan generasi muda dengan mengedepankan produk lokal.
Pjs Bupati Sumba Timur Ruth Diana Laiskodat didampingi Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Nico Pandarangga saat berkunjung dan memantau Sekolah Lapang Rumah Kita di Kecamatan Lewa -Foto Kolase : Prokopim Sumba Timur/iNewsSumba.id
“Nah bahan lokal ini akan menjadi double impact. Jadi ekonomi di desa bertumbuh, anak-anak kita juga mendapatkan makanan yang bergizi,” ungkapnya.
Inovasi lainnya yang juga diajukan yakni PASTI (Pasukan Tinja) yang digagas serta dilaksanakan oleh Dinas PUPR. Program ini juga memberikan dampak bagi kesadaran pentignya sanitasi lingkungan juga berimbas pada adanya PAD. Dimana sejak program ini dijalankan telah ada PAD yang masuk lebih dari Rp39 juta.
Program inovasi PASTI sendiri, kata Ruth Diana juga berbasis Website atau digital. Hal itu dilakukan untuk kemudahan, dimana masyakat bisa mengajukan permohonan penyedotan tinja melalui android dengan waktu tunggu yang singkat.
Untuk diketahui, Kabupaten Sumba Timur telah 3 tahun berturut-turut meraih penghargaan Kabupaten Terinovatif dalam kategori Kabupaten Tertinggal. Raihan itu didapat pada tahun 2021,2022 dan 2023.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait