SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Pasangan David Melo Wadu-Umbu Ndata Jawa Kori atau yang mengenalkan dirinya pada khalayak dan massa pendukungnya sebagai Paket DAUD, Rabu (28/8/2024) siang tadi mendaftarkan diri ke KPU Sumba Timur. Keduanya siap untuk berkontestasi sebagai Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur dalam Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Kedatangan Pasangan ini diantar ribuan massa pendukungnya yang menumpangi sepeda motor dan sejumlah mobil itu memilih untuk berjalan kaki lebih kurang 100 meter menuju kantor KPU setempat. Paket DAUD disambut Sekretaris KPU Sumba Timur, Simon Dapawondo dengan pengalungan kain tenun ikat Sumba Timur jenis kombu. Setelah rehat sejenak di teras keduanya dipersilakan mauski aula yang didalamnya telah ditempat komisioner KPU, Bawaslu juga perangkat komputer untuk admin Sipol.
Sejumlah tahapan dilalui pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gelora itu. Dan kemudian oleh Marthen T. Rami, Ketua KPU Sumba Timur berkasnya dinyatakan ada dan diterima dan selanjutnya akan diteliti dan dicermati lebih jauh.
Selepas lalui sejumlah tahapan di aula KPU, David Melo Wadu-Umbu Ndata Jawa Kori (Pasangan DAUD) dalam konferensi pers menegaskan mereka siap bertarung meraih angka kemenangan. Juga memastikan kehadiran mereka dalam kontestasi Pilkada Sumba Timur bukan hanya pelengkap.
“Paket DAUD mengikuti Pilkada ini bukan hanya jadi pelengkap. Paket DAUD juga ingin menjadi pemenang,” tegas David Melo Wadu yang juga merupakan Wakil Bupati petahana itu.
Di kesempatan yang sama, David Melo Wadu juga menekankan pentingnya kejujuran. Hal itu tersirat dari pernyataannya untuk seluruh masyarakat Sumba Timur yang dengan keras dan tegas disampaikannya. Hal mana terkait maraknya fitnah, caci maki dan ujaran kebencian yang disebarkan termasuk lewat media sosial.
“Seluruh masyarakat Sumba Timur, bukalah topeng kalian, tampillah apa adanya. Kalau engkau manusia, kau tetap jadi manusia yang mulia, kalau memang engkau binatang jadilah binatang di kandang binatang, itu harapan kami,” tegasnya.
Menjawab pertanyaan iNews.id terkait falsafah lain dibalik akronim DAUD yang dipakai pasangan ini, David menjelaskan kehadiran mereka adalah ibarat di ruang gelap dan kemudian ada lilin yang dinyalakan terlebih dahulu,mereka tidak akan memadamkannya namun justru membiarkannya. Namun jika nanti sudah saatnya lilin itu mati atau habis dahulu, maka pihaknya berharap akan menjadi lilin terakhir yang akan dinyalakan dan memberikan terang.
Menjawab pertanyaan yang sama, Umbu Ndata menyatakan Paket DAUD merujuk pada falsafah sesuai ajaran dalam iman Kristiani tentang kisah Raja Daud atau King David. Pada mulanya, Daud boleh dianggap kecil namun kemudian bisa membuktikan diri sebagai pemenang. Awalnya ditindas,dan dianggap yang paling kecil namun tetap punya keberanian untuk maju ke depan dan menggulingkan Goliath. Juga ketika Daud mengembalakan domba-dombanya, singa datang untuk menerkam dombanya, tapi justru mulut singa dirobeknya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait