“Para anggota DPRD sedang jalankan tugas berupa Bimtek di Jakarta. Dan surat dari saudara dan saudari yang tergabung dalam Aliansi ini kita terima 3 hari setelah keberangkatan para anggota DPRD. Bimtek ini sudah dimulai sejak tanggal 3 Maret hingga 9 Maret 2024" jelas Martina.
Sebelumnya Aliansi Aksi untuk Axi juga menyuarakan aspirasinya ke Kantor Bupati Sumba Timur. Dalam kesempatan itu, mereka diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sumba Timur, Dominggus H. Kondanamu.
Aksi demontrasi kemudian berlanjut ke Mapolres Sumba Timur setelah sebelumnya para demonstran melakukan long marcch dan sempat terjebak hujan. Jalan R. Suprapto, di depan Mapolres sempat ditutup selama hampir 3 jam akibat aksi itu.
Orator dari Aliansi Aksi untuk Axi silih berganti menyampaikan aspirasi dan tuntutannya. Diantaranya mempertanyakan progres penyelidikan kasus kematian Axi Rambu Kareri Toga, juga laporan lainnya yang terkait dengan peristiwa pra dan paska kematiannya. Selain itu juga mempertanyakan lambannya hasil autopsi diterima dan dipublikasikan dan disampaikan ke masyarakat.
Debat panas dengan intonasi tinggi antara orator Aliansi Aksi untuk Axi dengan Wakapolres didampingi Kanit Pidum di depan Polres Sumba Timur - Foto Kolase : iNewsSumba.id
Debat dan saling berbalas argumen dengan intonasi tinggi sempat terjadi antara Pendeta Herlina Ratu Kenya, Wakil Koordinator dan orator lainya dari Aliansi Aksi untuk Axi dengan Wakapolres Sumba Timur, Kompol M. Arif Sadikin yang didampingi oleh Kanit Pidum Aiptu I.Putu Yarmika. Bahkan Wakapolres sempat meninggalkan ‘mimbar demo dan debat’ itu bersama Kanit Pidum dan baru kembali lebih dari sejam kemudian.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait