“Jika pada tahun 2022 terdampak pada 9 Kecamatan dengan luas lahan pertanian rusak sebanyak 3.337 hektar, pada tahun 2023 berkat kerja keras satgas, brigade dan inovasi pengendalian hama belalang secara gotong royong populasinya bisa ditekan,” timpalnya.
Masih jelas Khristofel, dalam gerakan pengendalian secara serentak itu berhasil menangkap 21 ton belalang kembara. Hasil itu merupakan buah kerja tim yang terbagi pada 22 Kecamatan secara merata dan melibatkan lebih dari 10 ribu orang.
Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing saat mempresentasikan inovasi gerakan pengendalian hama belalang secara seentak di depan penilai Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOIN YANLIK) Propinsi NTT di Hotel Sotis - Foto : istimewa
Di tempat yang sama Bupati Khristofel menjelaskan pada tahun 2023 tersisa 5 Kecamatan yang terdampak dengan luasan lahan pertanian yang diserang 790, 69 hektar. Populasi belalang kembara juga bisa ditekan dari 24.522.520.000 menjadi 15.100.000 ekor (406/m2) atau populasinya turun 99,9 persen merujuk hasil mapping Tim UGM dan Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur pertanggal 15 September 2023.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait