“Buat masakan lebih enak dan tentu wangi alami serta tak kalah gurih, jika menggunakan minyak goreng produksi kami,” timpal Rambu Rolin.
Sampel minyak goreng VCO hasil karya Komunitas Uma Kokur yang dihasilkan secara alami di Desa Tanamanang, Kabupaten Sumba Timur - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu/iNewsSumba.id
Untuk diketahui sejak awal dibentuknya Komunitas Uma Kokur ini, WALHI NTT selalu memberikan dukungannya. Hal serupa juga diberikan oleh Pemerintah Desa setempat.
“Kami mendapatkan dukungan peralatan berupa mesin pemarut, pemerah santan ddan perlatan pendukung lainnya dari WALHI lewat Dana Nusantara di Jakarta Pusat,” imbuh Umbu Arnold.
Adanya penghasilan dan kesibukan tambahan para nggota Komunitas Uma Kokur inipun diakui manfaatnya. Apalagi tidak menggangu aktiftas sebelumnya yang telah lama dijalankan.
“Sebelum komunitas ini terbentuk, selain aktifitas rutin rumah tangga yaa saya menenun kain. Dengan adanya aktifitas ini justru manfaat bagi kami, waktu kami bisa optimalkan juga bisa tambah penghasilan kami. Apalagi sekarang ini, minyak goreng dan bahan sembako masih tegolong tinggi,” beber Rambu Rolin diamini anggota komunitas lainnya.
Dedy F. Holo, dari Divisi Sumber Daya Alam (SDA) WALHI NTT, menyatakan tahap ini memang masih terbatas pada 1 komunitas yang didampingi. Namun telah sangat nampak potensinya yang cukup mendukung seperti ketersediaan bahan baku yang cukup.
“Yang pasti kami akan terus berikan dukungan, kami juga harapkan ke depan baik institusi pemerintah dan swasta dan juga bisa melakukan hal serupa. Yang kami lakukan di sini adalah mendorong dan memberdayakan masyarakat dengan potensi yang ada terkhususnya sekitar atau dari wilayah kelola rakyat,” tandas Dedy.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait