Untuk penanganan pasien gangguan ginjal akut misterius ini sendiri pemerintah telah mendatangkan obat Fomepizole yang didatangkan dari berbagai negara untuk membantu kondisi pasien agar tidak menjadi lebih buruk. Obat ini terbukti efektif saat diberikan kepada pasieng gangguan ginjal akut yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Menurut keterangan Kemenkes, 11 pasien yang sakit karena mengonsumsi obat yang tercemar oleh EG dan DG, 10 diantaranya membaik kondisinya setelah mengonsumsi antodotum (penangkal racun) Fomepizole selama mereka dalam perawatan di rumah sakit Rujukan RSCM ini. Informasi ini disampaikan oleh Kemenkes dalam pernyataan resmi mereka pada Sabtu (29/10/2022).
Lebih lanjut, Kemenkes menerangkan juga bahwa tiga orang anak sudah tidak membutuhkan ventilator dan 1 orang sudah dipulangkan pasca perawatan menggunakan Fomepizole. Dari sini, dapat disimpulkan, obat Fomepizole ini memberikan dampak positif untuk pengobatan pasien gangguan ginjal akut misterius.
Berdasarkan perkembangan fakta di atas, kini dapat dikatakan bahwa kasus penyakit ginjal misterius dinilai mulai terkendali, apalagi setelah 5 obat sirup dihentikan penggunaannya oleh Kementerian Kesehatan. Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, terjadi penurunan drastis kasus baru gangguan ginjal akut misterius. Terjadi penurunan kasus sekitar 95 persen. Ini Artinya, semakin banyak anak-anak yang terselamatkan, yang mana mereka tidak datang ke rumah sakit dengan keluhan mengarah ke gangguan ginjal akut misterius.
Data terbaru yang disampaikan Kemenkes soal penyakit ginjal misterius per 26 Oktober 2022 yaitu total kasus 269 kasus, dengan 73 pasien masih dirawat di rumah sakit. Lalu, sebanyak 157 kasus meninggal dan 39 kasus dinyatakan sembuh.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait