get app
inews
Aa Text
Read Next : Anggaran Beasiswa Sumba Timur Melonjak, Fokus pada Keluarga Tidak Mampu Desil 1–5

Sumba Timur Kerahkan Satgas ATM: Koordinasi Lintas Sektor Penting Sikapi Ancaman AIDS–Malaria–TBC

Selasa, 02 Desember 2025 | 18:57 WIB
header img
Satgas ATM dibentuk di Sumba Timur, multi sektor dilibatkan dalam kerja kolaborasi-Foto Kolase: Dion. Umbu Ana Lodu/Prokopim

WAINGAPU, iNewsSumba.id — Pemerintah Kabupaten Sumba Timur resmi memperkuat langkah percepatan eliminasi tiga penyakit menular terbesar yakni AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria melalui pembentukan dan pengaktifan Satuan Tugas ATM. Rapat koordinasi perdana Satgas ATM dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani, di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Selasa (2/12/2025), dan dihadiri Sekretaris Daerah, lintas perangkat daerah, Perdhaki, serta berbagai unsur mitra kesehatan.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menegaskan bahwa Satgas ATM bukan sekadar forum, melainkan rumah koordinasi bersama yang menentukan keberhasilan eliminasi penyakit di Sumba Timur.

“Pembentukan Satgas ATM ini menandai komitmen kita bersama dalam memperkuat langkah penanggulangan AIDS, TBC, dan malaria. Melalui koordinasi yang baik, kita berharap program eliminasi dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi kesehatan masyarakat Sumba Timur,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Sekda Sumba Timur Umbu Ng. Ndamu memaparkan perkembangan dan tantangan dari tiga program prioritas tersebut. Untuk malaria, Sumba Timur mencatat perjalanan dramatis dalam lima tahun terakhir. Setelah mengalami lonjakan 205 persen pada 2022 dengan 5.530 kasus, intervensi agresif berhasil menekan kasus hingga turun 61 persen pada 2023, 47 persen pada 2024, dan 69 persen hingga Oktober 2025. Angka ABER meningkat hingga 73 persen, sementara positivity rate turun dari 4–5 persen menjadi hanya 0,18 persen, yang menandakan transmisi mulai terkendali.

Namun Umbu Ndamu mengingatkan bahwa tantangan belum selesai. Sebanyak 66 desa masih berstatus endemis, termasuk 13 desa yang masuk kategori endemis tinggi. “Musuh kita sekarang tidak lagi besar, tetapi tersebar. Sisa penularan inilah yang harus kita habisi dengan kerja terkoordinasi,” tegasnya. Pendekatan intervensi vektor, IRS, pemeriksaan rumah oleh kader malaria, dan skrining ibu hamil serta balita menjadi strategi yang akan terus diperkuat.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut