Operasi Malam di Maumere Bongkar Jaringan Open BO: Pelajar Hamil hingga Kasus HIV Terungkap
MAUMERE, iNewsSumba.id – Operasi gabungan Satpol PP dan Damkar Sikka bersama unsur TNI–Polri di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, kembali membongkar praktik prostitusi daring yang kian meresahkan. Sepuluh perempuan diamankan dari sejumlah hotel dan kos-kosan pada razia yang digelar Rabu (19/11/2025) malam lalu. Dari temuan itu, satu orang pelajar SMA dinyatakan hamil, satu lainnya positif HIV, sementara lima lainnya terinfeksi sifilis.
Kepala Seksi Pengawasan, Pembinaan, dan Penyuluhan Satpol PP Sikka, Yosef Nong menjelaskan bahwa operasi ini menargetkan titik-titik rawan yang dicurigai menjadi lokasi transaksi open booking. Empat perempuan ditangkap di sebuah hotel, sementara enam lainnya dijaring dari dua lokasi kos di Kelurahan Kota Uneng. “Kami sudah pantau lokasi-lokasi ini setelah adanya laporan masyarakat,” ujarnya.
Di kantor Satpol PP, petugas mendapati bahwa sebagian dari mereka adalah wajah lama yang pernah terjaring. Namun yang cukup mengejutkan adalah hadirnya wajah baru, termasuk seorang pelajar SMA yang masih di bawah umur. “Ini yang paling kami sayangkan. Kami temukan satu pelajar perempuan yang ikut dalam jaringan ini,” kata Yosef.
Pemeriksaan darah dan urin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. Hasilnya mengkhawatirkan. Tujuh dari sepuluh perempuan menunjukkan gangguan kesehatan serius. Selain seorang pelajar yang positif hamil, lima orang terinfeksi sifilis dan satu orang dinyatakan positif HIV.
Temuan ini langsung ditindaklanjuti dengan koordinasi lintas lembaga. Satpol PP menggandeng Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan untuk melakukan pendampingan khusus bagi pelajar tersebut. Ia juga akan dipulangkan kepada orang tuanya agar mendapat perlindungan yang lebih maksimal.
Bagi lima orang yang terinfeksi sifilis dan satu orang yang positif HIV, Satpol PP berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Sikka. Mereka dijadwalkan menjalani pemeriksaan lanjutan di Puskesmas pada 2 Desember mendatang. Pendampingan psikologis maupun pengobatan akan dilakukan secara bertahap.
Operasi tersebut, kata Yosef, menjadi bukti bahwa prostitusi daring di Maumere kini mengambil bentuk yang lebih tersembunyi. Modusnya tidak lagi terpaku pada lokalisasi, namun menyebar ke kamar-kamar kos dan hotel yang disalahgunakan sebagai tempat transaksi. “Kami tidak ingin wilayah ini menjadi ruang bebas bagi praktik prostitusi online,” tegasnya.
Satpol PP pun mengimbau pemilik hotel, penginapan, dan kos-kosan untuk memperketat pengawasan. Para pemilik tempat diminta tidak memberi ruang bagi praktik prostitusi berkedok tamu harian. “Kami butuh kerja sama semua pihak. Tidak cukup hanya razia,” sambungnya.
Masyarakat juga diminta melaporkan aktivitas mencurigakan pada malam hari. Menurutnya, keterlibatan warga menjadi kunci untuk memutus rantai prostitusi daring yang kini menyasar perempuan muda hingga pelajar sekolah.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu