Lonjakan Harga Beras Dipicu Kenaikan Gabah, Ini Strategi Pemerintah Menahannya

JAKARTA, iNewsSumba.id – Harga beras di pasaran kembali mengalami kenaikan, meski stok nasional dinyatakan cukup melimpah. Penyebab utamanya, harga gabah di tingkat petani meningkat drastis dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram. Bahkan dalam kondisi tertentu bisa mencapai Rp7.400.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyebut kenaikan harga gabah langsung memengaruhi harga beras. “Kalau gabah naik 1 persen, harga beras naik Rp100. Itu hitungan sederhananya. Jadi wajar bila harga beras medium sekarang ikut terkerek,” jelasnya.
Menghadapi situasi ini, pemerintah menggelar operasi pasar beras SPHP dengan skala besar. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan distribusi mencapai 1,3 juta ton hingga akhir tahun.
“Ini arahan Presiden. Kita akan mengguyur pasar dengan beras hingga pasar benar-benar jenuh. Kalau perlu sampai Januari 2026 operasi akan terus jalan,” kata Amran.
Namun, ia mengingatkan bahwa distribusi besar-besaran harus disertai pengawalan ketat. Ia meminta dukungan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan pelaku usaha agar kualitas serta jalur distribusi tetap terjaga.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu