get app
inews
Aa Text
Read Next : Sempat Buron, Dua Pelaku Utama Pembacokan Sadis di Kupang Berhasil Dibekuk

Hanya Gara-Gara Kaos PSHT: Aprion Boru Dibacok Hingga Tewas Menggenaskan

Senin, 17 Maret 2025 | 12:35 WIB
header img
Kapolresta Kupang Kota Kombes Aldinan Manurung, mengungkapkan bahwa motif di balik pembunuhan keji ini berawal dari rasa jengkel para pelaku terhadap korban yang mengaku sebagai anggota PSHT dan mengenakan kaos perguruan tersebut - Foto : Emi Maunmuti

KUPANG, iNewsSumba.id – Sebuah insiden tragis mengguncang Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ketika empat pria yang tergabung dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) tega menghabisi nyawa seorang pemuda hanya karena urusan sepele: kaos perguruan.

Korban, Aprian Boru (27), warga Rote Ndao, ditemukan tewas mengenaskan di dalam hutan RT 10, RW 20, Kelurahan Manulai 2, Kecamatan Alak. Lehernya nyaris putus akibat sabetan parang yang dilakukan oleh dua pelaku utama, GB dan SN, sementara dua lainnya, ET dan SK, turut menganiaya korban hingga tewas.

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Aldinan Manurung, mengungkapkan bahwa motif di balik pembunuhan keji ini berawal dari rasa jengkel para pelaku terhadap korban yang mengaku sebagai anggota PSHT dan mengenakan kaos perguruan tersebut.

"Para pelaku tidak terima korban mengenakan baju PSHT dan mengaku sebagai anggota. Rasa jengkel itu berujung pada tindakan brutal yang menghilangkan nyawa korban," ujar Kombes Aldinan pada Senin (17/3/2025).

Polisi berhasil meringkus para pelaku pada Sabtu (13/3/2025) lalu dan mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya dua sepeda motor yang digunakan para pelaku serta sebilah parang yang menjadi senjata utama dalam aksi pembunuhan itu.

Kini, keempat pelaku hanya bisa tertunduk lesu saat digelandang ke Mapolresta Kupang Kota. Mereka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati.

Tragedi ini menjadi pengingat kelam betapa mudahnya nyawa melayang akibat ego dan amarah yang tak terkendali. Sebuah nyawa melayang, hanya karena sebuah kaos.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut