Ditanya iNews.id hal mendasar yang membuat ULP kembali bertarung setelah pada tahun 2020 gagal dalam pertarungan serupa, putera berdarah Kampung Adat Praiyawang, Kecamatan Rindi itu menegaskan dirinya kembali maju berangkat dari sebuah pengamatan bahwa apa yang dicita-citakannya pada tahun 2020 lalu ketika maju, hingga kini masih jauh dari harapan. Dan merujuk dari hal itu, ketika negara memberi ruang untuknya berpartisipasi dalam kontestasi Pilkada tentu sebagai warga Sumba Timur yang mencintai daerahnya kembali nyatakan diri untuk kembali bertarung.
“Kamu punya kapasitas dalam hal bagaimana memenuhi keinginan masyarakat untuk bagaimana daerah ini lebih baik ke depannya,” timpal ULP.
ULP-YH untuk Humba yang selalu ada dalam setiap poster dan baliho pasangan ini, lanjut Yonathan Hani dalam kesempatan berikutnya, adalah berhubungan dengan mengingatkan semua warga Sumba Timur bahwa apapun yang dikerjakan dan dilaksanakan sampai tahapan ini semuanya bermuara pada kesejahteraan Tana Humba, khususnya Tana Matawai Amahu Pada Njara Hamu.
“Hari-hari ini ketika saya mengambil keputusan untuk bersama-sama Pak ULP itu adalah bagian dari ekspresi kecintaan saya pada tanah ini. Pilihan 2020 dan pilihan hari ini berbeda tentunya itu hal yang biasa dalam politik. Kita sama semua punya keterpanggilan dan tanggung jawab yang sama pada tanah ini. Ketika hari ini kita semua sama-sama di sini adalah karena kami punya mimpi dan harapan besar yang sama untuk kemajuan Tana Humba,” papar YH.
Paket ULP-YH yang juga ngetop dikalangan milenia Sumba Timur dengan jargon ‘Menyala Abangku’ itu diusung oleh 7 Parpol yakni Golkar, Nasdem, PKB, Gerindra, PSI, Perindo dan PKN.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu