Dadi Ahmad Roswandi di tempat yang sama mengatakan, NTT masih tertinggi angka stuntingnya untuk Indonesia. Hal itu menjdi tugas tambahan BKKBN dalam rangka penurunan angka stunting. Angka itu sebut dia menurut SKI mencapai 37,9 persen.
“Tapi Puji Tuhan di Sumba Timur ini turun angkanya, dan untuk Pulau Sumba ini satu-satunya Kabupaten yang turun angka stuntingnya yaa Sumba Timur yakni dari 32 persen menjadi 26,3 persen. Artinya ada praktik baik di Sumba Timur ini dari semua komponen dan tentunya Kader Penyuluh KB yang bisa dibagikan dan menjadi contoh bagi daerah lainnya,” papar Dadi Ahmad.
Sebelumnya, Mauliwaty Bulo, Ketua Panitia Jambore Petugas Lapangan KB Rayon Sumba memaparkan dalam laporannya, peserta dari 4 Kabupaten yang ambil bagian yakni 20 Penyuluh KB dari Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah mengutus 7 Penyuluh KB dan Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Data masing-masing 8 dan 22 Penyuluh KB. Dalam jambore ini, para peserta akan dipertemukan langsung dengan Mentor, Coach dan Coachee (Para penyuluh KB) yang mana nantinya dapat menghasilkan semangat dan komitmen yang sama untuk tercapainya indikator program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi NTT yang akhirnya berdampak bagi percepatan dan penurunan angka stunting.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu