Alam dan Stevano juga sempat mengunjungi Galery Tenun Ikat dan aksesoris khas Sumba yang juga berada di kawasan Kampung Adat Prailiu. Keduanya juga membeli aneka kain dan sarung adat. Alam dan Stevano juga spontan membeli kain tenun ikat bermotif Burung Garuda serta Banteng.
“Ambil Garuda dan Banteng, saya ambil satu, juga da di sana tadi saya mabil satu dan satu kain yang lebih kecil untuk ikat,” ujar Alam sembari mengepalkan tangannya usai membeli kain tenun ikat bermotif banteng dan garuda seharga Rp3 juta itu.
Alam didampingi Stevano menyatakan kekagumannya pada adat dan tata krama Sumba yang diperolehnya saat datang ke Kampung Raja Prailiu itu. Dirinya mengaku kaget dan tak menduganya.
Alam Ganjar didampingi Stevano Rizki Adranacus berdialog dengan Tamu Umbu Pinggiai, Tokoh Adat Kampung Raja Prailiu sesaat setelah berziarah di makam salah satu Raja Prailu - Foto : iNewsSumba.id
“Luar biasa tadi datang langsung disambut dengan begitu hangatnya. Langsung dipakaikan kain bermotif Patola Ratu. Juga disambut dengan tarian adat dan jubirnya. Eee, ternyata yang punya Jubir bukan hanya Capres tapi kita juga di sini. Kami juga disambut dengan ramah di Uma Huri tidak hanya oleh tokoh adat tapi juga mama-mama, remaja dan anak – anak,” jelas Alam menyampaikan kesannya.
Alam juga mengaku telah menerima harapan para pengrajin tenun ikat setempat . Yang mana sebutnya berkutat pada permasalahan umumnya UMKM.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu