Upaya untuk menekan angka stunting dan Bumil KEK itu terus dilakukan pihaknya dengan melibatkan ahli gizi dalam penyaluran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dilakukan secara terpusat yang anggarannya bersumber dari dana desa. Selain itu juga bantuan dari sejumlah perusahaan swasta dan pemerintah.
Arif Ndilu Maramba Jawa, Kepala Desa Palakahembi - Foto : Dion Umbu Ana Lodu/ iNewsSumba.id
“Kalau pemberian PMT kami lakukan terpusat atau satu pintu. Jadi kandungan gizinya sesuai rekomendasi ahli, dimasak di kantor desa baru disalurkan oleh kader dari 9 posyandu yang ada. Hasilnya cukup baik dimana pada tahun 2022 lalu stuntingnya mencapai angka 34 turun jadi 16. Bumil KEK ini yang jadi pemikiran saya ke depannya karena 70 sampai 80 persen bayi yang dilahirkan berpotensi stunting,” pungkasnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu