“Data salah pasti penanganan salah. Saya juga kaget kenapa bertambah terus yaa? Berarti ada yang salah nih, tapi tidak serta merta kita mencari dan menjustifikasi ini salah siapa. Ada kearifan lokal yang mesti sama – sama kita edukasi. Seperti yang saya bilang tadi, bukan anjingnya yang salah tapi penyakitnya yang kita perangi,” tandas Yesiah yang saat itu didampingi oleh Kepala Balai Karantina Kupang – NTT, Yulius Umbu Hunggar.
Bimtek pada masyarakat Sumba Timur terkait wabah rabies yang dilaksanakan di Aula Padadiita Hotel dihadiri oleh Staf khusus Menteri Pertanian RI,, Wakil Buupati Sumba Timur dan sejumlah elemen terkait - Foto : iNewsSumba.id
Di tempat yang sama dalam kesempatan terpisah, Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu kepada iNews.id menyatakan Pemkab Sumba Timur telah mengeluarkan intruksi Bupati untuk menutup lalu lintas hewan pembawa rabies (HPR).
“Kita tegas dengan pembatasan HPR masuk ke Sumba Timur lewat semua pintu masuk baik di laut dan udara. Pelibatan semua stake holder untuk menyikapi pencegahan guna menjadikan Sumba Timur tetap zona hijau rabies tentunya perlu untuk terus dibangun dan dijaga,” tandas David.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu