get app
inews
Aa Text
Read Next : Tikar Aspirasi Bersama ULP-YH ala SKUY, Ajang Serap Harapan dan Saran Generasi Muda Sumba Timur

Korban Wabah Rabies di NTT Terus Bertambah, Kementan Tegaskan Bukan Kesalahan Anjing

Senin, 03 Juli 2023 | 19:41 WIB
header img
Yesiah Ery Tamalagi, Staf Khusus Menteri Pertanian dan Yulius Umbu Hunggar, Kepala Balai Karantina Pertanian Kupang - NTT saat dikonfirmasi terkait penanganan wabah rabies di NTT - Foto : iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Korban wabah rabies di NTT terus bertambah, data terkini sebanyak 6 orang dinyatakan meninggal dunia dan 635 orang jadi korban gigitan anjing rabies. Para korban itu tersebar pada 162 Desa pada 30-an Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kementerian pertanian mencermati hal itu dengan seksama dan menegaskan perlunya data dan laporan dari tingkat bawah yang valid dan cepat.

Yesiah Ery Tamalagi, Staf Khusus Menteri Pertanian (Mentan) kepada iNews.id, Senin (3/7/2023) di Aula Pada Dita Hotel, Kabupaten Sumba Timur menegaskan masih tingginya angka penyebaran dan bertambahnya korban gigitan anjing rabies di NTT perlu menjadi pencermatan secara pentahelix.

“Pada dasarnya Kementerian itu bertindak berdasarkan laporan dari bawah. Contoh kasus yang pertama lalu, begitu dapat laporan dan data dari teman – teman karantina dan didukung oleh Pemerintah Propinsi maka hanya 2 hari kita lakukan diskresi. Hal itu karena rabies itu tidak bisa dianggap main – main. Apalagi yang kita tangani ini adalah hewan yang secara historis erat kaitannya dengan masyarakat NTT,” tegasnya.

Masih adanya korban hingga meninggal dunia dan terus bertambahnya kasus gigitan, lanjut Yesiah, mengindikasikan ada yang salah, namun tidak bisa kesalahan dilimpahkan pada anjing.

“Data salah pasti penanganan salah. Saya juga kaget kenapa bertambah terus yaa? Berarti ada yang salah nih, tapi tidak serta merta kita mencari dan menjustifikasi ini salah siapa. Ada kearifan lokal yang mesti sama – sama kita edukasi. Seperti yang saya bilang tadi, bukan anjingnya yang salah tapi penyakitnya yang kita perangi,” tandas Yesiah yang saat itu didampingi oleh Kepala Balai Karantina Kupang – NTT, Yulius Umbu Hunggar.


Bimtek pada masyarakat Sumba Timur terkait wabah rabies yang dilaksanakan di Aula Padadiita Hotel dihadiri oleh Staf khusus Menteri Pertanian RI,, Wakil Buupati Sumba Timur dan sejumlah elemen terkait - Foto : iNewsSumba.id

 

Di tempat yang sama dalam kesempatan terpisah, Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu kepada iNews.id menyatakan Pemkab Sumba Timur telah mengeluarkan intruksi Bupati untuk menutup lalu lintas hewan pembawa rabies (HPR).

“Kita tegas dengan pembatasan HPR masuk ke Sumba Timur lewat semua pintu masuk baik di laut dan udara. Pelibatan semua stake holder untuk menyikapi pencegahan guna menjadikan Sumba Timur tetap zona hijau rabies tentunya perlu untuk terus dibangun dan dijaga,” tandas David.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut