Polisi terutama penyidik, sebut Aristo pasti tahu dan paham 3 nama yang dimaksud Alfred dalam sidang di Pengadilan lalu. Figur yang juga menjabat sebagai aparatur desa dan menempati posisi sebagai Kepala Dusun Manudjawa itu mengatakan saat perampokan terjadi di rumahnya ada dirinya, isteri kakaknya dan anak- anak serta sepupunya atau total ada 6 orang. Dirinya mengakui perisitwa perampokan itu belum pernah dirilis aparat ke media massa, juga disampaikannya ke wartawan.
“Tidak pernah ada pemberitaan saya lihat, karena saya merasa janggal dan tidak adil saya sempat curhat ke Facebook, namun belum juga ada kejelasan makanya saya coba datangi Umbu (sapaan khas Sumba Timur) sebagai wartawan iNews untuk bantu beritakan agar saya dan keluarga bisa dapatkan kejelasan dan keadilan, Juga lebih tenang dalam jalani hari – hari, karena saya tetap merasa tidak nyaman sebab para terduga pelaku yang disebut Alfred masih bebas keliaran,” urainya.
Mencekamnya suasana perampokan itu, kata Aristo hingga kini masih sangat diingatnya, selain 9 ekor ternak kuda dan cidera yang dialaminya akibat lemparan batu dan sabetan parang. Juga seekor ternak kerbau dipotong kawanan perampok dan handphonenya juga dirampas. Dari jumlah itu, 7 ekor kuda sudah kembali, namun 2 ekor kuda sampai sekarang hilang.
“Saya baca – baca dan lihat dipemberitaan Pak Kapolres Sumba Timur sekarang dan juga Pak Kapolda tegas dan gencar basmi pencurian ternak. Karena itu saya masih berharap keadilan bagi saya dan keluarga agar panggil, tangkap serta proses hukum terduga pelaku lain yang masih bebas,” pungkasnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu