get app
inews
Aa Read Next : Hilang Kendali Karena Pecah Ban Belakang, Angkudes Plat Merah Terbalik di KM 18 Sumba Timur

Kawanan Perampok 9 ekor Kuda Masih Bebas, Aristo Harapkan Keadilan Jelang Hari Bhayangkara

Kamis, 29 Juni 2023 | 11:22 WIB
header img
Aristo korban perampokan saat dirawat di rumah sakit karena cidera akibat dilempar dan ditebas parang perampok. Aristo meminta keadilan jelang Hari Bhayangkara 2023. Insert : Aristo Habaita Herung - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Aristo Habaita Herung masih mengingat jelas peristiwa yang terjadi pada Sabtu (10/8/2019) dini hari silam, kala itu ketenangan istirahat keluarganya dikejutkan dengan peristiwa perampokan. Betapa tidak, selain menyebabkan diri dan keluarganya cidera, juga sebanyak 9 ekor ternak kuda dan kerbau miliknya juga digazak dan ditebas parang kawanan perampok. Sayangnya, hingga kini tidak semua pelaku perampokan diganjar hukuman setimpal.

Kepada iNewsSumba.id beberapa hari lalu Aristo, warga Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa itu menuturkan harapannya agar aparat penegak hukum bisa menangkap dan memproses hukum para pelaku tanpa tebang pilih. Menurutnya, proses hukum yang telah dijalani sejumlah pelaku hingga divonis di Pengadilan belumlah cukup, karena masih ada pelaku lainnya yang masih bebas berkeliaran dan bahkan menimbulkan rasa tidak aman baginya dan keluarga.

“Di Pengadilan lalu bisa dijadikan fakta persidangan dimana salah satu pelaku atas nama Alfred Umbu Kalimandang sempat ngotot dalam sidang karena merasa dirinya hanya diajak dan bukan otak perampokan. Alfred mengatakan otak dan yang mengajak mereka lakukan perampokan juga mestinya ditangkap dan diproses hukum seperti dirinya, namun hakim saat itu mengatakan bahwa itu urusan Polisi untuk tangkap dan ajukan ke sini, ” jelas Aristo.

Mendiskripsikan suasana sidang saat terdakwa Alfred duduk di kursi pesakitan, Aristo lebih lanjut menyatakan, terdakwa dengan terang menggambarkan bahwa dirinya diajak, ditampung dan difasilitasi oleh pihak yang disebutnya sebagai otak atau perencana perampokan.

“Ada 3 nama yang Alfred sebut dalam sidang itu sebagai pihak yang mengajak dan merencanakan perampokan. Tapi sampai sekarang jangankan diproses sampai pengadilan, dipanggil atau dijemput polisi di Polsek Lewa saja tidak. Karena itu saya sudah beberapa kali datang ke Polsek dan Polres untuk pertanyakan dan mohon keadilan. Bahkan saya juga sudah bersurat ke ombudsman, namun sampai mau Hari Bhayangkara tahun ini belum juga ada kejelasan,” paparnya.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut