ALOR, iNewsSumba.id - Pawai atau arak – arakan umat Islam di Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, NTT dihadang umat Nasrani di depan sebuah gereja viral di media sosial sejak Rabu (13/7/2022) kemarin. Warga dari Adang Buom adalah yang mempelopori penghadangan itu. Lantnan baitan adat serta hunusan parang mewarnai perstiwa itu. Namun ini bukan tunjukan itikad intoleran tapi justru sebaliknya, mau menujukan rasa toleransi dan persaudaraan.
Pawai ini dinamakan Ritual Kamusang, yakni pengantaran salah satu ornamen masjid berupa bulan dan bintang. Ornamen itu sebelum sampai tujuan akhirnya di Masjid Dulolong, lazim di arak keliling kota Kalabahi.
Arak – arakan itu dihentikan karena adanya hubungan kekerabatan antara warga yang berbeda keyakinan itu. Pasca dihadang dan disambut aneka tarian suka dan ritual khusus lainnya, arak – arakan dilanjutkan secara bersama.
“Apa yang kami lakukan ini sudah turun temurun. Kita mau tunnjukan bahwa perbedaan keyakinan tidak bia mengingkari hubungan darah dan kekeluargaan,” jelas Welem Duka dari lembaga adat Adang Buom.
Kedua umat beragama dari dua tempat ibadah itu selanjutnya bersama menari dan bersholawat hingga tiba di Masjid Dulolong. Karena sikap toleransi yang menjadi realita atau tidak sebatas jargon itu, kabupaten Alor pernah mendapatkan Harmoni Award dari Pemerintah Pusat.
Sikap yang terus diwariskan lelhur dalam semangat “Taramiti Tominiku” atau Bersatu dalam Keberagaman. “ Kami harapkan semangat dan budaya ini terus lestari hingga akhir jaman,” pungkas Welem Duka.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu