SOE, iNewsSumba.id — Di tengah sunyi Desa Poli, Kecamatan Santian, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), tersisa duka mendalam. Seorang bocah sepuluh tahun, RT, meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh guru yang semestinya melindungi dan membimbingnya.
Pelaku adalah YN (51), guru di SD Inpres One Desa Poli. Polisi menetapkannya sebagai tersangka setelah penyelidikan panjang. “Tersangka memukul kepala korban sebanyak empat kali dengan batu,” kata Kasat Reskrim Polres TTS, AKP I Wayan Pasek Suhana.
Tragedi bermula dari persoalan sepele — murid tak ikut gladi upacara dan tidak hadir sekolah minggu. Namun, amarah yang meledak di tangan seorang guru menjelma menjadi kekerasan yang berujung maut. Enam siswa lain juga turut menjadi korban pemukulan.
Setelah peristiwa itu, RT pulang ke rumah sambil menahan sakit di kepala. Demam tinggi menyerangnya esok harinya. “Dia cerita kalau dipukul guru pakai batu,” tutur Sarlina Toh, pengasuh yang sempat merawatnya. Sayangnya, kondisi anak itu terus memburuk hingga meninggal dunia di rumah pada 2 Oktober 2025.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait