Gelombang unjuk rasa besar lalu dianggap sebagai sinyal peringatan bahwa public trust mulai menurun. Kondisi inilah yang membuat Prabowo segera mencari jalan pemulihan dengan membuka ruang dialog.
Dalam kasus polemik TNI dengan Ferry Irwandi, misalnya, Prabowo meminta agar penyelesaian ditempuh lewat diskusi terbuka, bukan represif. Sikap itu, kata Wibawanto, menandakan pilihan strategis: meminimalkan gesekan, memaksimalkan komunikasi.
Fenomena transisi kekuasaan turut memperkuat dinamika ini. Dari pemerintahan sebelumnya, sejumlah masalah belum tuntas, lalu diwarisi oleh Prabowo. Publik menaruh harapan besar agar perubahan segera terlihat.
Sejumlah kalangan menilai, kemampuan Prabowo menjaga keseimbangan demokrasi dan keamanan akan menentukan arah pemerintahannya. Jika berhasil, Indonesia bisa memasuki fase stabil pasca gejolak politik. Namun bila gagal, potensi krisis kepercayaan bisa kembali membesar.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait