Kebijakan ini pun menimbulkan gelombang protes. Sejumlah warga menilai DPRD hanya mementingkan kenyamanan sendiri. “Masih ada rakyat masih hidup susah dan tidak jelas masa depannya. ini Anggota DPRD yang justru tidak jelas kerjanya hidup bermewah-mewahan,” ujar Arys, seorang warga Kupang.
Protes yang sama datang dari mahasiswa yang mendesak agar tunjangan tersebut ditinjau ulang. Namun hingga kini, pimpinan DPRD memilih bungkam dan tidak memberi klarifikasi.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait