Ia juga menyoroti dampak jangka panjang dari politik identitas yang berpotensi melahirkan pragmatisme politik, mengaburkan peran agama dan negara, serta memperluas ruang intoleransi dan persekusi di ranah publik.
"Politik identitas hanya akan tumbuh subur di negara yang tidak inklusif dan toleran. Jika dibiarkan, ini bisa menjadi pintu masuk ekstremisme," pungkasnya.
Workshop ini menyoroti pentingnya menjaga integritas demokrasi di tengah tantangan politik identitas dan stagnasi pemberantasan korupsi. Para jurnalis diharapkan menjadi garda terdepan dalam menyuarakan transparansi dan mendidik publik tentang bahaya praktik politik yang merusak nilai-nilai demokrasi.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait