SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id - Sedikitnya 29 siswa dan siswi Sekolah Dasar Katolik (SDK) Andaluri di Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami gangguan kesehatan usai menyantap menu makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Para siswa mengeluhkan mual, muntah, pusing, dan sakit perut setelah menyantap hidangan tersebut, Selasa (18/2/2024) siang lalu.
Kejadian ini sontak menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah. Sejumlah siswa yang mengalami gejala ringan langsung dijemput oleh orang tua mereka, sementara belasan siswa lainnya harus mendapatkan penanganan medis di ruang kepala sekolah oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Kota Waingapu.
Pihak kepolisian dari Polres Sumba Timur telah mengumpulkan sampel makanan yang tersisa untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Nampak kala itu, aparat mengambil sampel makanan yang disebutkan akan dibawa ke Polres dan selanjutnya akan diuji Laboratorium.
Fransiskus Xaverius Geroda, Kepala SDK Andaluri pada iNews Media Group menyatakan bahwa awalnya hanya beberapa siswa yang mengeluhkan mual dan pusing, namun jumlahnya terus bertambah. Bahkan, beberapa siswa menyebutkan bahwa makanan yang mereka konsumsi terasa basi dan tidak enak.
“Sekitar jam 09.15 WITA para siswa mulai makan, itu tidak ada apa-apa tapi sekitar jam 11 siang baru yang kelas 3 sampai kelas 6 makan. Setelah itu kurang lebih 10 menit baru satu dua anak mengeluh mual, pening atau pusing. Setelah bel jam 12 siang baru kemudian mulai banyak siswa dan siswi yang datang mengeluh muntah, mual, pusing dan sakit perut, sehingga dibawa ke emperan sini dan ruang kepala sekolah untuk diberikan penanganan P3K,” jelas Fransiskus Geroda.
Terkait dengan fisik makanan apakah sempat dicermati pihak sekolah, ketika mulai banyak siswa yang mengeluhkan alami gangguan kesehatan? Fransiskus menjelaskan sebelumnya memang ada siswa yang menyatakan mienya basi, teluurnya dan tempe tidak bagus untuk dimakan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait