SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Pemenuhan hak kewarganegaraan bagi kelompok adat khususnya perempuan, anak dan disabilitas melalui program Estungkara merupakan tujuan dari KEMITRAAN sebagai mitra program inklusi. Berbagai strategi intervensi akan dilakukan untuk mendorong kesetaraan dan keadilan gender melalui peningkatan ekonomi, penguatan kapasitas dan pendidikan kritis, agar perempuan adat setara dengan kaum laki-laki dalam tatanan masyarakat.
Di Kabupaten Sumba Timur, NTT, sejak Selasa (17/9/2024) hingga Minggu (22/ 9/2024) dilaksanakan Inklusi Day. Pelaksanaannya melibatkan pemerintah, CSO dan Masyarakat adat. Sebagai salah satu mitra pelaksana program Estungkara, Lembaga Bumi Lestari (LBL) dipercaya menjadi pelaksana kegiatan.
Inklusi Day dilaksanakan pada 4 Desa di Sumba Timur, yakni Desa Kalamba, Kecamatan Haharu, Desa Ndapayami, Kecamatan Kanatang, Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu dan Desa Wanggameti, di Kecamatan Matawai La Pawu. Ke-4 desa itu hingga kini masih didampingi LBL yang mengfokuskan terbentuknya kelompok-kelompok wanita tani agar mandiri juga pelibatan perempuan adat dalam pemanfaatan sumber daya alam, serta penguatan kelompok disabilitas melalui forum-forum disabilitas.
Sejumlah praktek baik dijabarkan dan dibagikan dalam rangkaian kegiatan Inklusi Day. Demikian dipaparkan Laode M. Syarif, Direktur Eksekutif KEMITRAAN pada wartawan, Jumat (20/9/2024) malam lalu.
“Inklusi Day merupakan perayaan keberhasilan untuk menampilkan beberapa praktik baik dan kisah sukses dari program Estungkara yang melibatkan komunitas masyarakat adat untuk meningkatkan perspektif keadilan gender dan keterlibatan kelompok marginal dalam pengelolaan sumber daya alam,” paparnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait