Masih papar Aiptu Walpon, pelaku yang ditangkap tanpa adanya perlawanan itu telah pula mengakui perbuatannya. Pelaku kini dalam Rutan Polres.
Korban sejak pertama dirudapaksa ayahnya itu selalu dalam tekanan psikis dan mental. Sehingga terus memendam dan menyimpan peristiwa kelam yang selalu menimpanya itu.
“Korban baru baru berani melapor setelah lulus SMA lalu bekerja di salah satu rumah makan.Sejak kerja setiap Sabtu korban pulang ke rumah. Namun selama dua minggu korban tidak lagi mau pulang, dan akhirnya pelaku menghubunginya melalui telepon,” beber Aiptu Walpon.
Desakan ayahnya yang menjadi pelaku perkosaan yang mempertanyakan korban kenapa 2 minggu tidak pulang, menjadi awal terungkapnya peristiwa pilu itu. Korban yang tidak lagi mampu menahan beban berat itu akhirnya menceritakan kisahnya pada seorang rekan kerjanya.
“Korban kemudian curhat ke teman kerjanya katanya mau berkehnti kerja karena takiut didatangi ayahnya. Ketika ditanya alasan dari ketakutannya itu, korban kemudian bercerita tentang nasibnya. Rekan kerjanya itu kemudian sarankan korban untuk jujur pada majikan mereka dan akhirnya dilakukan.Majikannya langsung menghubungi ibu korban dan kemudian bersama buat laporan ke Polisi,” papar Aiptu Walpon.
Kini RH telah berada di balik jeruji besi dan pintu rutan Polres Taput setempat. Karena perbuatannya itu, pelaku tercancam pidana penjara 15 tahun.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait